TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Di sela-sela padatnya Forum Regional ASEAN ke-18, Konferensi Keamanan Asia, Menteri Luar Negeri Pakistan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, kemarin sore.
Pertemuan antara Hina Rabbani Khar dan Hillary Rodham Clinton di luar agenda ini berlangsung di sebuah ruangan VVIP di Hotel Grand Hyatt, tak jauh dari Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali. Sekitar setengah jam keduanya bertemu dalam suasana hangat dan akrab.
Usai pertemuan, kepada Dwi Arjanto dari Tempo serta jurnalis Reuters dan Jakarta Post, Menteri Rabbani Khar mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berlangsung baik dan konstruktif. "Kami berbagi strategi obyektif menghadapi kelompok-kelompok teroris dan Islamabad tidak butuh bujukan apa pun tentang masalah itu," ujar Rabbani Khar.
Dua pekan lalu, Amerika Serikat mengancam untuk menunda penyaluran dana bantuan keamanan ke Pakistan terkait tuntutan tak maksimalnya Islamabad memerangi kelompok militan di dalam negeri. Rencana penundaan tersebut akhirnya tak dilaksanakan setelah serangkaian pertemuan para pejabat tinggi dan intelijen kedua negara tersebut.
Hubungan keduanya soal keamanan meruncing beberapa pekan lalu. Terutama setelah operasi rahasia pembunuhan gembong teroris, Usamah bin Ladin, di Abbottabad, Pakistan, oleh Amerika Serikat, yang dinilai melanggar kedaulatan. Pemerintah Pakistan mendapat tekanan politik di dalam negeri untuk meninjau kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat.
Islamabad sempat mengusir sejumlah perwira pelatih tentara Amerika Serikat. Juga ada friksi setelah Washington mempertanyakan komitmen Islamabad memerangi kelompok militan, terutama Taliban yang bercokol di perbatasan dengan Afganistan yang sering menyerang NATO di Afganistan.
DWI ARJANTO (BALI)