Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abdul Aziz Dweik: Perlu Ada Perubahan Rezim di Palestina

image-gnews
Aziz Dweik.
Aziz Dweik.
Iklan
TEMPO Interaktif, Terbongkarnya kebohongan para perunding Palestina yang dipimpin Palestina Saeb Erekat dan mantan Perdana Menteri Ahmad Qureia membuat geram Palestina. Para tokoh politik, terutama dari Hamas mengecam kebusukan mereka.
Ketua Parlemen Palestina dari faksi Hamas, Abdul Aziz Dweik bahkan sampai menyerukan perlunya pergantian rezim. Berikut penuturan Dweik kepada Faisal Assegaf dari Tempo, Selasa (31/1). 

Apa komentar Anda soal bocoran dokumen perundingan yang dilansir Al-Jazeera dan Guardian? 
Dokumen yang dipublikasikan adalah asli dan mengungkap banyak rahasia. Dokumen itu menunjukkan perundingan antara Palestina
dan Israel sudah mati. Dokumen itu menunjukkan Israel tidak serius berunding dan para perunding Palestina menggunakan strategi 
amat buruk. 

Berarti perunding Palestina tidak serius?
Benar. Karena mereka mengajukan tawaran yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. 

Lantas apa yang mesti dilakukan?
Perlu ada persatuan dari seluruh rakyat Palestina dalam menghadapi kekuatan penjajah zionis. Para pemimpin politik Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, harus segera berdamai. 

Tapi dalam dokumen itu terungkap rencana MI6 untuk memberangus Hamas?
Memang benar, karena itu negara-negara barat perlu mengubah strategi mereka. Mereka jangan lagi memecah persatuan Palestina. Jika strategi itu dilanjutkan pihak barat akan diisolasi oleh dunia Arab. 

Apa perlu ada perubahan rezim, untuk menghidupkan kembali proses perdamaian? 
Perubahan rezim memang dibutuhkan namun itu mesti dilakukan dengan cara-cara damai. Perubahan harus dibuat dengan cara demokratis yang mencerminkan keinginan rakyat. 

Dari pengalaman sebelumnya, kemenangan Hamas tidak diakui?
Masyarakat internasional harus menghormati pilihan rakyat Palestina karena itu adalah kehendak Allah dan bukan kemauan manusia. Jika cara-cara demokratis tidak lagi dihargai dan diterima itu hanya akan menguntungkan Israel. Tidak akan pernah tercipta persatuan di antara Palestina. 

Jadi jika Fatah masih berkuasa perdamaian akan buntu?
Ya, proses damai sudah lama mandek. Perlu ada pergantian rezim yang benar-benar bisa diterima seluruh rakyat Palestina. Ini hanya dapat dilakukan melalui pemilihan umum. 

Menurut Anda gelombang reformasi di Tunisia akan menyebar hingga Palestina?
Hanya Allah yang tahu. Tapi rakyat Palestina sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinan sekarang.  











Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.


Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Cuitan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. rt.com
Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.


Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Siluet massa aksi melintas di dalam bendera Palestina raksasa saat aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, 23 Juni 2017. Aksi tersebut dalam rangka peringatan International al-Quds Day dan memberikan dukungan bagi rakyat Palestina serta mengecam kebujakan-kebijakan Amerika Serikat dan Israel. ANTARA FOTO
Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.


Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Mazen Fuqaha. presstv.ir
Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.


Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Sami Abu Zuhri. presstv.com
Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.


Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal. REUTERS
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.


Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan senior Hamas, Fuqaha. Abna Photo
Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.


Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Anggota pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Hamas melakukan latihan ala militer bagi mahasiswa Palestina di sebuah sekolah di Kota Gaza 7 Januari 2014. REUTERS
Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras


Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.


Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Pandai besi asal Palestina Mueen Abu Wadi, melihat pedang yang telah selesai dibuatnya di bengkel kerjanya di Kota Gaza, 14 November 2016. REUTERS/Suhaib Salem
Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.