Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perahu Tenggelam di Australia, 27 Pencari Suaka Tewas  

image-gnews
Kapal yang membawa pencari suaka menghantan karang di Pulau Natal, Australia.  REUTERS/Network 7 via Reuters TV
Kapal yang membawa pencari suaka menghantan karang di Pulau Natal, Australia. REUTERS/Network 7 via Reuters TV
Iklan
TEMPO Interaktif, Sydney - Sebuah kapal kayu berpenumpang para pencari suaka, hancur lebur akibat karam setelah dihantam badai, di sebuah pulau di Australia, Rabu, (15/12). Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 27 orang.

Penduduk Pulau Christmas, tempat terdekat dari lokasi kecelakaan ini, dari atas daratan menyaksikan dengan ngeri saat perahu yang mengangkut sekitar 70 orang, pecah berkeping. Saat itu terdengar teriakan para pria, wanita, dan anak-anak yang menjadi korban gelombang raksasa yang menabrakkan perahu mereka ke batu karang.

"Itu mengerikan," kata Simon, penduduk pulau tersebut.

Para pejabat tidak memberikan keterangan mengenai kebangsaan para korban. Bagian Pelayanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan hanya menyebutkan, bahwa ada 27 mayat yang ditemukan, 41 korban diselamatkan, dan satu orang berhasil mencapai pantai.

"Penyelamatan ini sedang dilakukan dalam kondisi sangat sulit dan berbahaya," kata Dirjen Bea Cukai. "Situasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung."

Premier Western Australia, Colin Barnett mengatakan, kebanyakn korban tewas adalah pPerempuan dan anak-anak. The Royal Flying Doctor Service yang mengirimkan dokter ke pulau itu mengatakan para dokter mengobati 30 korban luka-luka. Juru bicara kelompok medis ini, Joeley Pettit mengatakan, iga pasien menderita luka parah, dua pria dengan luka di kepala, dan satu wanita dengan trauma benda tumpul.

Perdana Menteri Wayne Swan mengatakan kapal itu adalah kapal penyelundup orang-orang yang akan meminta suaka, tapi tidak jelas negara asal para penumpangnya.

Pulau Christmas adalah wilayah Australia yang jauh lebih dekat ke Indonesia daripada Australia daratan. Pulai ini sering ditempati para pengungsi. Australia adalah tujuan utama orang-orang ini, yang umumnya adalah korban perang seperti Afghanistan, yang ingin memulai hidup baru.

"Peristiwa ini merupakan pengingat betapa tragis bahaya yang dihadapi oleh orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan dan pelanggaran hak asasi manusia di negara asal mereka, dan tindakan putus asa mereka dalam mencari keselamatan," kata Richard Towle, perwakilan regional urusan Pengungsi PBB.

Foto dan video yang diambil oleh saksi di tempat kejadian menunjukkan perahu kayu menabrak batu dan terbelah. Gambar juga menunjukkan orang yang mengambang di air di tengah puing-puing perahu. Tidak jelas apakah mereka masih hidup atau mati. Perahu itu panjangnya sekitar 20 sampai 30 kaki (6 sampai 9 meter), dengan kabin tertutup selembar plastik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prince, warga yang tinggal di sebelah tebing tempat perahu itu karam mengatakan, dia terbangun pada Rabu pagi kemarin setelah mendengar teriakan minta tolong dari sebuah kapal di lepas pantai.

Ia pun menelepon polisi dan segera saja puluhan penduduk lokal juga berada di tempat itu untuk melihat kejadian tersebut. "Ini adalah situasi yang sangat mengerikan."

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pencari suaka datang dari Afghanistan, Iran, Irak, dan Myanmar. Umumnya, mereka pertama terbang ke Indonesia dan kemudian melanjutkan ke Australia, menggunakan perahu kecil yang tak layak untuk digunakan melaut.

Menurut badan pengungsi PBB, diperkirakan 848 orang meninggal atau hilang pada tahun 2009 di Italia, Yaman, Spanyol, dan Yunani, wilayah utama migrasi skala besar dunia.

Juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi, Jean-Philippe Chauzy mengatakan, para pencari suaka membayar sejumlah besar uang untuk pihak yang akan menyelundupkan mereka.

"Indonesia telah menjadi batu loncatan para migran. Banyak yang terdampar di Indonesia ketika mereka kehabisan duit, ditipu oleh penyelundup manusia, atau dicegat oleh pemerintah Indonesia," kata Chauzy.

AP | HAYATI MAULANA NUR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.