Kedatangan Ahmadinejad ke negara itu disambut meriah oleh ribuan warga muslim Syiah yang berbaris di tepi jalan dari bandara dengan melempar beras dan kelopak mawar pada iring-iringan mobil Ahmadinejad.
"Bangsa Iran akan selalu berdiri di samping bangsa Libanon dan tidak akan pernah meninggalkan mereka. Kami pasti akan membantu bangsa Libanon melawan musuh, terutama rezim Zionis (Israel)," tegasnya.
Dalam pesannya, tampak ditujukan untuk meredakan ketegangan antara politisi yang pro-Barat dan Teheran Syiah sekutu Hizbullah. Ahmadinejad menyatakan Iran mendukung Libanon yang kuat dan bersatu.
"Kami selalu mendukung pemerintah dan bangsa Libanon yang kuat dan bersatu," kata Ahmadinejad yang berdiri bersama Presiden Libanon Michel Suleiman.
Amerika Serikat menilai kunjungan Ahmadinejad ke Libanon menunjukkan Iran melanjutkan "cara-cara provokatif". Washington ingin mengisolasi Iran atas program nuklirnya dan mengatakan dukungan Iran untuk para militan Hizbullah merongrong kedaulatan Libanon.
Perjalanan Ahmadinejad tersebut juga dikhawatir politisi Libanon yang pro-Barat di pemerintah persatuan, yang telah memprotes bahwa Ahmadinejad memperlakukan Libanon seperti "basis Iran di Mediterania."
Ahmadinejad sendiri tidak menyebutkan Hizbullah dalam komentarnya di Istana Presiden, namun menekankan dukungan Iran untuk Libanon secara keseluruhan.
Menteri Energi dan Air Libanon Gebran Bassil mengatakan Iran telah menyetujui pinjaman senilai US$ 450 juta untuk Libanon guna mendukung proyek pembangkit listrik dan air. Dia mengatakan Ahmadinejad menekankan selama pembicaraan bahwa semua manfaat dari kunjungannya ini untuk seluruh masyarakat Lebanon.
Kunjungan Ahmadinejad ke negara kecil di Mediterania ini adalah yang pertama atas undangan Presiden Libanon. Pada kunjungan dua hari ini Ahmadinejad juga mengadakan perjalanan ke wilayah selatan Libanon yang merupakan basis kelompok pejuang Syiah, Hizbullah, pendukung Iran.
AP l BASUKI RAHMAT