TEMPO.CO, Beirut - Iran dan Hizbullah mendukung kesepakatan gencatan senjata dan menghentikan pertumpahan darah di Suriah serta siap membantu rekonsilasi nasional negeri itu. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, Ahad, 12 Februari 2017, melalui siaran video yang diudarakan oleh televisi Al-Manar.
Nasrallah mengatakan, Hizbullah mendukung hasil kesepakatan gencatan senjata di Astana, Kazakhstan, dan pakta rekonsilasi di antara bangsa Suriah yang bertikai.
Pada siaran video itu, Nasarallah juga menyampaikan bantahannya terhadap sejumlah laporan media yang menuding Hizbullah menolak gencatan senjata di Suriah.
Baca juga: Rusia, Turki, Iran Diskusi Soal Suriah di Kazakhstan
"Sejumlah negara yang memiliki media tersebut justru mendanai dan mempersenjatai kelompok-kelompok bersenjata untuk berperang di Suriah," ucap Nasrallah. Dia menambahkan, "Iran dan Hizbullah memiliki kontribusi untuk rekonsiliasi di Suriah."
Menurutnya, Hizbullah telah bekerjasama dengan pemerintah Suriah dan sejumlah negara untuk memperbaiki kota-kota yang terkepung seperti Foua, Kefraya, Zabadani, Madaya, dan kota-kota lainnya. Sayyed Nasrallah juga menepis isu mengenai kondisi pengungsi Suriah di Libanon.
Simak pula: Pertemuan Astana Gagal, PBB Tuan Rumah Perundingan Suriah
Dia mengatakan, kemenangan militer di Suriah, terakhir di Aleppo, telah membuka pintu untuk rekonsiliasi nasional di Suriah dan mengembalikan sejumlah daerah menjadi wilayah aman.
IRNA | CHOIRUL AMINUDDIN