HRW juga bilang bahwa jika misi PBB menghentikan dukungan untuk operasi-operasi di timur Kongo yang dibekap konflik, maka itu akan berada di “posisi yang tidak bisa dipertahankan” untuk mendukung seorang tersangka penjahat perang yang dicari Mahmakah Kejahatan Internasional (ICC).
Ntaganda adalah mantan pemimpin pemberontak yang diinginkan oleh ICC sejak 2006 karena merekrut dan menggunakan tentara anak-anak di bawah usia 15 tahun dan sekarang memainkan peran utama dalam tubuh tentara Kongo setelah perjanjian damai.
Baca Juga:
"Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa harus memberikan dukungan kepada pemerintah Kongo untuk menangkap Ntaganda, seperti yang telah mereka lakukan dalam kasus lain pelanggaran hak asasi manusia dan untuk menghentikan mendukung operasi-operasi sampai hal ini (penangkapan) dilakukan," cetus Anneke Van Woudenberg dari HRW dalam sebuah pernyataan di Kinshasa.
HRW mengutip wawancara eksklusif Reuters dengan Ntaganda yang berlokasi di timur Kongo pekan lalu, yang menyebutkan dia adalah komandan nomor dua operasi-operasi militer yang didukung PBB yang dikenal dengan nama Amani Leo yang bertujuan menyingkirkan aneka kelompok pemberontak.
Reuters | dwi a