Qassim menegaskan kesiapan Hizbullah menghadapi perang selanjutnya sangat tinggi. Ia mengungkapkan milisi Syiah paling berkuasa di Libanon Selatan ini juga mempunyai kemampuan dan penangkal yang sama dengan milik negara Zionis itu. “Kami dapat menghadapi perang jika pecah besok,” ia menegaskan lewat radio An-Nahar milik Hizbullah.
Pernyataan wakil Hassan Nasrallah itu keluar di tengah keberhasilan Israel menguji sistem anti-rudal jarak pendek mereka. Kedua pihak saling mengumumkan mereka telah memiliki daftar sasaran dalam perang mendatang.
Kedua pihak pernah bertempur selama 34 hari pada Juli 2006. Komite investigasi yang dibentuk negara Yahudi itu menyimpulkan Israel kalah dalam perang yang menewaskan sekitar 1.200 warga Libanon dan 120 orang Israel.
Daily Star/Faisal Assegaf