Kebakaran ini berasala dari sebuah pabrik plastik yang tak jauh dari bangunan yang padat penduduk. Ketika terjadi, api membubung tinggi hingga enam lantai. “Seperti neraka meledak,” ujar salah seorang perempuan yang tengah mencari kedua anaknya.
Menurut saksi lainnya, setelah api menjalar, bahan-bahan kimia di pabrik plastik itu melelehkan barang-barang di sekitarnya. “Seperti lava yang keluar dari gunung berapi,” kata saksi yang berhasil menyelamatkan diri tersebut. “Sangat sulit mencari tempat yang aman.”
Kepala Polisi Nur Muhammad, mengatakan telah berhasil mengevakuasi 91 korban tewas. Menurut dia, belum diketahui angka pasti korban yang tewas dan kerugian akibat ledakan ini. “Semalam saya ke lokasi kejadian, menurut perkiraan ada sekitar 100 orang tewas, tapi kita tunggu sampai proses ini selesai,” ujarnya.
Menteri Pemerintahan Jahangir Kabir Nanak mengatakan banyaknya korban tewas karena banyak bangunan yang tidak memiliki pintu keluar gawat darurat. “Seharusnya kita membuat bangunan yang lebih baik dan jalanan yang lebih luas untuk meminimalkan korban,” ujarnya.
Pemerintah mengumumkan Sabtu besok menjadi hari berkabung dan akan memberi sumbangan 20 ribu taka atau sekitar US$ 290 untuk tiap korban.
CNN I REUTERS I PGR