Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

image-gnews
Ilustrasi. mid-day.com
Ilustrasi. mid-day.com
Iklan

TEMPO.CO, New York City-Diplomat Bangladesh terancam penjara 15 tahun dalam kasus menyelundupkan pekerja ke Amerika Serikat atau AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Jaksa Distrik Queens di kota New York, AS Richard Brown menjelaskan, Mohammed Shaheldul Islam, nama diplomat Bangladesh, telah diperintahkan untuk menyerahkan paspornya sebelum sidang digelar.

Baca: Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Kementerian Luar Negeri AS menjelaskan, pihaknya telah menginformasikan tentang penangkapan diplomat Bangladesh ke Kedutaan Bangladesh di Washington.

Islam membawa seorang pria Bangladesh bernama Mohammed Amin ke New York untuk bekerja di rumahnya dari tahun 2012 hingga 2013. Amin bekerja membantu dirinya dan keluarganya. Namun yang terjadi setelah itu, Islam mengambil paspor Amin dan memaksanya bekerja selama 18 jam sehari, dan tidak pernah menerima menerima gaji.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Islam Radikal Bangladesh Protes, Patung Dewi Keadilan Dibongkar

"Jika korban tidak mematuhi perintah terdakwa, Amin kemudian dipukuli terdakwa dengan tangannya atau terkadang dengan sandal kayu," kata jaksa dalam dakwaannya sebagaimana dikutip dari Asian Correspondent, 13 Juni 2017.

Setiap kali Amin meminta pulang ke negaranya, Islam kerap mengancam akan mencelakai ibu dan anak laki-lakinya di Bangladesh. Ia juga akan mempermalukan anak perempuannya yang masih bersekolah.

Selama setahun di New York, Amerika Serikat, Amin hanya menerima uang tip dari para tamu yang berpesta dan sedikit uang dari diplomat Bangladesh itu untuk dikirim ke keluarganya di Bangladesh.

ASIAN CORRESPONDENT | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.


Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

12 Juli 2016

Gambar yang diambil dari halaman Twitter SITE Intel Grup menunjukkan pria diduga pelaku teror di Dhaka, Bangladesh pada Jumat (01/07). SITE Intel Grup telah mengidentifikasi lima pria yang diduga merupakan pelaku teror yang menewaskan 20 pengunjung (18 di antaranya turis asing) sebuah kafe di Dhaka. SITE Intel Group/Handout via Reuters
Buntut Teror di Kafe, Bangladesh Larang Siaran Da'i Kondang  

Pemerintah Bangladesh secara resmi mengeluarkan larangan penyiaran saluran televisi Peace TV setelah teror di kafe yang menewaskan 22 orang.