Najib menyadari keputusannya itu akan mempengaruhi perolehan suara bagi koalisi Barisan nasional yang dipimpinnya. Sejak Malaysia merdeka lebih dari setengah abad, etnis Melayu menjadi penyumbang suara terbesar bagi Barisan.
Meski begitu ia menegaskan dirinya cukup berani untuk membuat perubahan. “Untuk kekuatan bangsa kita dalam jangka panjang, kita tidak dapat membiarkan isu-isu seperti ini lagi,” kata Najib.
Ketegangan antaretnis dan agama inilah yang menjadi faktor merosotnya dukungan terhadap Barisan pada pemilu Maret 2008. Ketika itu, mereka hanya meraup 140 dari 222 kursi di parlemen, sedangkan sisanya milik kelompok oposisi yang dipimpin mantan wakil perdana menteri Anwar Ibrahim.
NYT | Reuters | WSJ | Faisal Assegaf