TEMPO.CO, Shah Alam- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato di gedung pertemuan Dewan Raja Muda Musa, Minggu, 13 Agustus 2017.
Mahathir saat itu memberikan jawaban atas pertanyaan peserta pertemuan tentang tragedi Kampung Memali di Baling, Kedah tahun 1985 yang menewaskan 18 orang termasuk satu polisi.
Baca: Mahathir Minta Najib Razak Mundur Demi Selamatkan Malaysia
Mengutip The Star, Mahathir yang kini berbalik menjadi oposisi menghadapi Perdana Menteri Najib Razak, menjelaskan bahwa polisi telah menjalankan tugasnya sesuai standar operasi dalam tragedi Kampung Memali.
Saat menjelaskan itulah, mendadak sandal dilemparkan ke arah Mahathir dan benda lainnya.
Mahathir dan istrinya Siti Hasmah Mohd Ali segera diselamatkan menuju arah belakang gedung. Forum menjadi rusuh.
Baca: Mahathir Galang Kekuatan Oposisi Desak PM Najib Mundur
Pemimpin Pemuda Pribumi Syhed Saddiq Syeh Abdul Rahman yang mengorganisasi pertemuan ini kepada wartawan mengatakan insiden itu murni upaya sabotase.
Acara yang terbuka untuk umum itu dirusak oleh sekelompok orang yang mengenakan T-shirt organisasinya, Armada Pribumi.
"Pelaku di belakang kerusuhan bukan anggota Pribumi atau Pakatan (partai oposisi). Mereka mengenakan T-shirt Armada palsu," ujar Saddiq Syed.
Polisi menangkap dan menahan 3 orang mahasiswa yang diduga terlibat pelemparan sandal, sepatu, dan botol ke arah Mahathir Mohamad. Masih diseldiki motifnya.
THE STAR | MARIA RITA