TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Para pemimpin partai dan petinggi di pemerintah Malaysia mengutuk keras kekerasan yang meletus di sebuah forum di mana mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad tengah berpidato.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
"Sebagai sebuah negara yang mengamalkan demokrasi, insiden tersebut tidak seharusnya terjadi," kata Ahmad seperti dilansir Reuters, Senin 14 Agustus 2017.
Insiden yang meningkatkan ketegangan politik menjelang pemilihan umum yang mungkin diadakan dalam beberapa bulan mendatang.
Insiden ini terjadi saat Mahathir, 92 tahun, menghadiri sebuah forum bernama 'Nothing To Hide 2.0' yang digelar di Shah Alam, Malaysia pada Ahad lalu. Mahathir hadir sebagai chairman koalisi Pakatan Harapan dan pemimpin partai oposisi Bersatu.
Saat forum telah berjalan selama 90 menit dan Mahathir tengah meladeni sesi tanya-jawab, beberapa orang tiba-tiba melemparkan sepatu, botol air minum dan kursi ke arah Mahathir. Beberapa orang lainnya bahkan menyalakan suar di dalam gedung tempat digelarnya forum tersebut. Mahathir tidak terluka dalam insiden tersebut.
Baca: Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
Mahathir, yang menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun sampai ia melepaskan jabatan pada 2003, memimpin aliansi oposisi untuk menggulingkan pemerintah yang sudah lama memerintah dalam pemilu yang diperkirakan berlangsung pada tahun depan.
Bahkan, Mahathir menawarkan dirinya sendiri untuk memimpin pemerintah sekali lagi jika pihak oposisi menang.
Sebagian pemimpin oposisi yang bersekutu dengan Mahathir juga menuduh Najib merencanakan insiden kekerasan itu. Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat Azmin Ali mengatakan dalam satu pernyataan bahwa Mr Najib bertindak seperti "gangster".
Seorang anggota senior UMNO, yang juga seorang menteri pemerintah, Salleh Said Keruak menolak tuduhan itu dengan menegaskan tuduhan-tuduhan tersebut "tidak sehat" untuk politik.
"Ingatlah bahwa politik gangster bukan bagian dari budaya politik kita," ujar Salleh.
Menurut laporan media, polisi sudah menahan 3 pemuda berusia 17-19 tahun terkait insiden tersebut. Mahathir Mohamad adalah kritikus Najib yang paling lantang, meski Najib pernah menjadi anak didiknya sebelum terkait dengan skandal dana negara 1MDB.
THE STAR | REUTERS | YON DEMA