TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia tewas dalam serangan udara di Suriah.
Kepala Polisi anti-teror Bukit Aman, Mohamad Fuzi Harun mengatakan milisi ISIS, Muhammad Fudhail Omar berusia 25 tahun tewas pada Juni 2017 dalam serangan udara yang dilancarkan oleh militer Suriah di Raqqa. ISIS menggunakan Raqqa sebagai benteng utamanya.
"Kami menerima informasi bahwa dia terbunuh bulan lalu," kata Mohamad Fuzi Harun.
Baca: Jumlah WNI ISIS Tertangkap di Turki Terbanyak Kedua di Dunia
Fudhail yang juga dikenal sebagai Abu Qutaibah di kalangan pendukungnya tadinya ditunjuk untuk mengambil alih tanggung jawab Muhammad Wanndy Mohamed Jedi, mantan kepala warga Malaysia yang berjuang dengan ISIS di Suriah. Dia tewas dalam serangan drone pada April lalu. Namun Fudahil pun tewas dua bulan kemudian.
Fudhail melakukan perjalanan ke Suriah pada 2 Mei 2014 setelah dibujuk oleh mantan anggota PAS Kedah, Ustaz Mohd Lotfi Ariffin, warga Malaysia pertama yang berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Baca: Baghdadi Tewas, Anggota Senior Ambil Alih Kepemimpinan ISIS
"Fudhail dengan beberapa lagi warga Malaysia dalam kelompok itu, bergabung dengan ISIS pada akhir tahun 2014. Dia diberi tugas untuk mengajar anak-anak anggota ISIS mengaji dan menjaga pondok-pondok kelompok itu," kata beberapa sumber.
Fudhail juga giat menyebarkan ideologi ISIS dan merekrut anggota baru melalui media sosial.
Fudhail menikah dengan seorang janda warga Indonesia, yang suaminya tewas dalam pertempuran. Keduanya memiliki seorang anak lelaki.
Sejauh ini, sebanyak 34 warga Malaysia sudah tewas di Irak dan Suriah sejak tahun 2013. Saat ini, ada 53 anggota ISIS warga Malaysia yang masih di Suriah, dan tidak ada seorang pun yang menunjukkan tanda-tanda untuk pulang ke negaranya.
STRAITS TIMES|MALAYSIA KINI|YON DEMA