Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putra Hamas Terjerat Intelijen Israel Shin Beth  

image-gnews
Mosab Hassan. AP/Bebeto Matthews
Mosab Hassan. AP/Bebeto Matthews
Iklan
TEMPO Interaktif, California -Sebulan setelah kematian petingginya, Mahmud al-Mabhuh, di Dubai, Uni Emirat Arab, Hamas diterpa kabar tak sedap. Mossab Hassan Yousef membuat pengakuan yang sungguh mengejutkan. Ia mengungkapkan pernah menjadi agen rahasia Shin Beth (dinas rahasia dalam negeri Israel) selama satu dekade.

Bukan hanya rahasia itu yang menghebohkan. Statusnya sebagai putra Sheikh Hassan Yusuf-lah, tokoh senior Hamas di Tepi Barat, yang membuat cerita itu makin mengguncangkan. Mossab membeberkan ceritanya sebagai pengkhianat itu dalam bukunya berjudul Son of Hamas, yang diterbitkan di Amerika Serikat pada awal bulan ini.

Di kalangan mata-mata Israel, ia dikenal dengan nama samaran “Pangeran Hijau”. Lantaran informasi dari Mossab, negara Zionis itu mampu membunuh sejumlah tokoh pejuang Palestina. Shin Beth berhasil pula menahan lusinan di antaranya dan menggagalkan banyak rencana bom bunuh diri, termasuk yang menyasar Shimon Peres pada 2001. Ia bergabung di sana pada 1997-2007.

Menurut Mossab, misi rahasia paling penting yang ia kerjakan selama bergabung di Shin Beth adalah penangkapan 30 pemimpin rahasia Hamas di Tepi Barat, termasuk Ibrahim Hamid dan Marwan Barghuti. Merekalah yang mengatur keuangan dan seluruh kegiatan organisasi itu di sana. Insiden itu berlangsung pada November 2004. “Hamid bertanggung jawab atas kematian 80 warga Israel. Itu tugas terakhir saya di Shin Beth,” katanya

Lelaki 32 tahun yang menetap di California, Amerika, sejak tiga tahun yang lalu ini pun mengetahui rencana penangkapan kembali ayahnya pada September 2005. Shin Beth memberi tahu dia, itulah satu-satunya cara menyelamatkan Sheikh Hassan Yusuf. Hingga kini, tokoh moderat Hamas itu masih dipenjara.

Sejatinya, itu bukan kejutan pertama dari Mossab. Dua tahun yang lalu ia pernah mengumumkan masuk Kristen. Namanya berganti menjadi Joseph. Namun pihak keluarga tidak mempercayai berita yang dilansir surat kabar Israel, Haaretz, itu.

Tapi pengakuan Mossab pernah menjadi anggota Shin Beth telah membuat Sheikh Hassan Yusuf kebakaran jenggot. Melalui suratnya dari penjara, ia mengumumkan tidak mengakui lagi Mossab sebagai anaknya. Mossab memiliki lima saudara lelaki dan dua saudara perempuan. Ia besar di Ramallah, Tepi Barat, sekitar sepuluh kilometer dari Yerusalem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mossab tidak terlalu reaktif menanggapi talak itu. Ia bahkan menuding Hamas telah memaksa ayahnya melakukan hal itu. “Ini membuat saya berjuang lebih bersemangat menghadapi gerakannya (Hamas). Saya menyayangi ayah saya, namun gerakannya (Hamas) arogan dan iblis,” ujarnya.

Sejatinya, pengkhianatan yang dilakukan Mossab bukan hal baru. Pada 1998, sebanyak 80 orang yang menjadi informan Israel dipindahkan ke Sderot lantaran nyawa mereka dan keluarganya terancam. Kota itu hanya satu kilometer dari perbatasan Jalur Gaza.

Fulus memang bisa mengubah segalanya, termasuk iman dan rasa cinta terhadap tanah air.

Haaretz | Faisal Assegaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Ketua Hamas Gaza Yahya Al-Sinwar berbicara kepada media, di Kota Gaza 28 Oktober 2019.[REUTERS/Mohammed Salem]
Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.


Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Cuitan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. rt.com
Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.


Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Siluet massa aksi melintas di dalam bendera Palestina raksasa saat aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, 23 Juni 2017. Aksi tersebut dalam rangka peringatan International al-Quds Day dan memberikan dukungan bagi rakyat Palestina serta mengecam kebujakan-kebijakan Amerika Serikat dan Israel. ANTARA FOTO
Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.


Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Mazen Fuqaha. presstv.ir
Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.


Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Sami Abu Zuhri. presstv.com
Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.


Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal. REUTERS
Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.


Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan senior Hamas, Fuqaha. Abna Photo
Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.


Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Anggota pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Hamas melakukan latihan ala militer bagi mahasiswa Palestina di sebuah sekolah di Kota Gaza 7 Januari 2014. REUTERS
Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras


Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, pemimpin baru hamas di Jalur Gaza. dw.com
Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.


Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Pandai besi asal Palestina Mueen Abu Wadi, melihat pedang yang telah selesai dibuatnya di bengkel kerjanya di Kota Gaza, 14 November 2016. REUTERS/Suhaib Salem
Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.