Kebijakan pemerintah Kongo mengirimkan bantuan ke Haiti mendapatkan protes keras, karena negeri yang dirudung konflik ini masih memiliki jutaan rakyat miskin, sehingga bantuan tersebut dianggap menghambur-hamburkan uang. Di samping itu, negeri ini masih tergantung pada bantuan asing.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Penerangan Lambert Mende berdalih, bantuan Kongo kepada Haiti memiliki maksud baik. "Kongo tidak bangkrut, kami ingin membantu saudara yang kesusahan," ujarnya kepada BBC.
Baca Juga:
Sementara itu, ilmuwan politik Ntanda Nkere dari Universitas Kinshasa mengatakan kepada BBC, "Adalah perbuatan yang sangat ironi, sebuah negara yang memiliki masalah keuangan namun pada saat bersamaan memberikan bantuan Rp 23 miliar. Pemerintah Kongo ingin terlihat seperti pemerintah negara-negara lainnya."
Selain bantuan keuangan, pemerintah Kongo akan menyambut baik warga Haiti yang ingin pindah ke Kongo. "Kami akan menerima dengan tangan terbuka warga Haiti yang ingin pindah ke Kongo." jelas Mende. Hampir seluruh penduduk Haiti merupakan kaum budak yang berasal dari Kongo dan Senegal.
BBC | CHOIRUL