TEMPO Interaktif, Teheran - Polisi Iran bentrok dengan sejumlah pendukung pemimpin oposisi Mirhossein Mousavi. Polisi menembakkan gas air mata dalam membubarkan unjuk rasa antipemerintah yang dilakukan di pusat Kota Teheran, kata seorang saksi seperti dilansir Reuters, Senin, (07/12).
Dalam demonstrasi tersebut kepolisian Iran menangkap dua wanita pengunjuk rasa yang diduga sebagai penggerak massa. "Polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran dekat pusat perbelanjaan Vali-ye Asr Square, mereka bentrok dengan pengunjuk rasa," kata seorang saksi.
Sebelum gas air mata dilontarkan, polisi menggunakan tongkat dalam menghadang pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan antipemerintah.
Dengan adanya demonstrasi ini, Pemerintah Iran melarang media asing meliput aksi tersebut dari 7 sampai 9 Desember.
Setiap tanggal 7 Desember, Iran memperingati Hari Siswa di mana terjadi pembunuhan terhadap tiga siswa pada 1953 di bawah mantan Shah, yang digulingkan dalam revolusi Islam pada 1979.
Beberapa situs lokal di Iran mengajak orang-orang untuk berkumpul di dekat kampus Universitas Teheran, sebagai pusat unjuk rasa.
Situs lokal Rah-e Sabz menuliskan Pemerintah Iran menonaktifkan jaringan telepon di pusat Teheran untuk memutuskan komunikasi pengerahan pendukung Mousavi. "Jaringan di pusat Teheran dan dekat Universitas Teheran terputus total," tulis situs tersebut.
REUTERS | APRIARTO MUKTIADI