Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

image-gnews
Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Iklan

TEMPO.CO, Teheran - Presiden Iran Hassan Rouhani menuding rival Timur Tengahnya, Arab Saudi, mendukung kelompok teroris dalam Perang Yaman. Iran, pendukung milisi syiah Houthi, dan Saudi saling berebut pengaruh di Timur Tengah terutama dalam perang di Yaman, Suriah, Irakdan Lebanon.

Baca: Yaman, Negeri Termiskin di Dunia Arab

"Intervensi Arab Saudi di Yaman dan dukungannya terhadap teroris di Yaman dan Suriah menjadi halangan utama untuk memperbaiki hubungan antara Teheran dan Riyadh. Untuk itu, Arab Saudi harus menghentikan dukungannya terhadap teroris," kata Rouhani dalam pidatonya di televisi, Selasa, 29 Agustus 2017.

Pada September 2014, milisi Houthi  dengan dukungan Iran menguasai sepenuhnya ibu kota Yaman, Sanaa. Bahkan mereka melanjutkan tekanannya ke arah selatan menuju kota terbesar kedua di negeri itu, Aden.

Baca: Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Untuk merespons kemajuan yang dicapai Houthi, pasukan koalisi Timur Tengah pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan besar-besar melalui udara dan darat pada 2015 untuk mengalahkan milisi Houthi. Upaya tersebut juga untuk mengembalikan pemerinahan Yaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Houthi saat ini menguasai hampir seluruh wilayah Yaman dari Utara hingga Selatan mengakibatkan Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi yang sebelumnya bertahan di Aden.

Sebelumya, sejumlah sumber di Iran dan Barat yang tak bersedia disebutkan namanya, Selasa, 1 Agustus 2017, mengatakan, Pengawal Revolusi Iran mulai menggunakan rute baru untuk menerabas Teluk guna pengiriman senjata ke Houthi, sekutu mereka di Yaman.

"Beberapa rudal, peluncur roket dan obat-obatan diselundupkan ke Yaman melalui perairan Kuwait. Rute tersebut kadang-kadang digunakan untuk mengirimkan uang kontan," kata seorang pejabat senior Iran kepada Reuters.

Iran sengaja menggunakan pelabuhan kecil untuk aktivitas pengiriman senjata untuk Houthi ke Yaman. Sebab pelabuhan besar akan menarik perhatian.

AL JAZEERA | REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Presiden Iran Usulkan Embargo Minyak Terhadap Israel, Ini Profil Ebrahim Raisi

9 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi menghadiri pertemuan dengan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon di Dushanbe, Tajikistan 8 November 2023. Layanan Pers Presiden Tajikistan/Handout via REUTERS
Presiden Iran Usulkan Embargo Minyak Terhadap Israel, Ini Profil Ebrahim Raisi

Presiden Iran usulkan embargo minyak ke Israel, berikut profil Ebrahim Raisi yang pernah menjabat sebagai Hakim Agung Iran.


Dukung Palestina Pasukan Houthi dari Yaman Mulai Ikut Serang Israel, Siapakah Milisi Ini?

27 hari lalu

Anggota baru pejuang Houthi menaiki sebuah truk terbuka saat menggelar parade sebelum menuju ke garis depan untuk melawan pasukan pemerintah, di Sanaa, Yaman 12 Januari, 2017. REUTERS
Dukung Palestina Pasukan Houthi dari Yaman Mulai Ikut Serang Israel, Siapakah Milisi Ini?

Selain Hizbullah, pasukan Houthi dari Yaman turut membantu Hamas melawan Israel. Berikut profil milisi ini.


Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

33 hari lalu

Hodeidah, kota pelabuhan terbesar di Yaman saat ini dikuasai milisi Houthi. [GeorgekhouryUN/Twitter]
Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

Milisi Houthi di Yaman turut bergabung dalam perang Israel-Palestina dengan meluncurkan serangan roket ke Israel.


Warga Tak Disiplin dan Vaksinasi Lamban, Iran Terancam Gelombang Kelima COVID-19

4 Juli 2021

Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi berbicara kepada media setelah pertemuan mereka di Teheran, Iran 19 Juni 2021. Presiden Iran Hassan Rouhani yang mundur pada Sabtu (19 Juni) memberi selamat kepada hakim garis keras Ebrahim Raisi, yang menang telak dalam pemilihan presiden Iran. [Situs web resmi Kepresidenan Iran/Handout via REUTERS ]
Warga Tak Disiplin dan Vaksinasi Lamban, Iran Terancam Gelombang Kelima COVID-19

Pemerintah Iran bersiap-siap diterpa gelombang kelima (lokal) pandemi COVID-19. Hal itu seiring dengan makin menyebarnya varian Delta di Iran.


Profil Ebrahim Raisi, Hakim Garis Keras yang Menang Pilpres Iran

20 Juni 2021

Profil Ebrahim Raisi, Hakim Garis Keras yang Menang Pilpres Iran

LSM pemerhati HAM menuding Ebrahim Raisi bagian dari 'Komisi Kematian' karena mengeksekusi ribuan tahanan politik secara rahasia.


Ebrahim Raisi Menjadi Presiden Iran, Ini Tanggapan Berbagai Kepala Negara

20 Juni 2021

Ebrahim Raisi Menjadi Presiden Iran, Ini Tanggapan Berbagai Kepala Negara

Hakim garis keras, Ebrahim Raisi, akhirnya resmi dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Presiden Iran. Berbagai ucapan selamat mengalir kepadanya.


Sah! Ebrahim Raisi Jadi Presiden Iran

19 Juni 2021

Sah! Ebrahim Raisi Jadi Presiden Iran

Hakim garis keras, Ebrahim Raisi, akhirnya resmi dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Presiden Iran


Hakim Garis Keras Ebrahim Raisi Kian Dekat ke Kursi Presiden Iran

19 Juni 2021

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Hakim Garis Keras Ebrahim Raisi Kian Dekat ke Kursi Presiden Iran

Ebrahim Raisi, hakim garis keras dan orang kepercayaan Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei, kian dekat ke kursi Presiden Iran.


Hakim Garis Keras yang Dihukum Amerika Berpotensi Jadi Presiden Iran

18 Juni 2021

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Hakim Garis Keras yang Dihukum Amerika Berpotensi Jadi Presiden Iran

Warga Iran mulai menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden baru mereka. Hakim garis keras Ebrahim Raisi diprediksi bakal menang.


Hakim Ebrahim Raisi Pernah Eksekusi Mati 5000 Orang Sebelum jadi Capres Iran

15 Juni 2021

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Mojahedin.org
Hakim Ebrahim Raisi Pernah Eksekusi Mati 5000 Orang Sebelum jadi Capres Iran

Hakim garis keras Ebrahim Raisi menjadi salah satu calon Presiden Iran dalam pemilu yang akan digelar esok Jumat.