TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Norwegia melaporkan Sabtu bahwa anak sulung dari Putri Mahkota Mette-Marit telah ditangkap. Media lokal melaporkan penangkapan tersebut dilakukan setelah dia melanggar perintah penahanan.
Putra Mette-Marit, Marius Borg Hoiby, lahir dari hubungan sebelum pernikahannya pada 2001 dengan Putra Mahkota Haakon, pewaris takhta Norwegia.
Hoiby sebelumnya ditangkap pada 4 Agustus menyusul keributan malam hari di sebuah apartemen di Oslo. Dia dituduh menyebabkan cedera tubuh dan melukai seorang wanita yang menjalin hubungan dengannya.
Menurut laporan media Norwegia, polisi menemukan sebilah pisau tertancap di salah satu dinding kamar tidur wanita di apartemen tersebut.
Hoiby ditangkap pada Jumat di sebuah kabin di kotamadya Gusdal, tempat dia sedang dalam perjalanan berburu bersama teman-temannya. Dia dibebaskan pada Sabtu.
“Awal September lalu, polisi mendapat informasi bahwa Marius Borg Hoiby beberapa kali melakukan kontak yang tidak diinginkan dengan perempuan yang berstatus korban dalam kejadian tersebut,” kata polisi.
Mereka “mengajukan laporan atas perilaku sembrono dan memberlakukan perintah penahanan terhadap Hoiby”, polisi menambahkan.
Mereka kemudian “menerima informasi bahwa Hoiby telah melanggar perintah penahanan” dan dia ditangkap kembali pada Jumat malam karena “risiko terulang kembali”.
Pengacara Hoiby membantah tuduhan itu dan mengatakan pria berusia 27 tahun itu dituduh menghubungi korban menggunakan nomor telepon tersembunyi setelah polisi mengumumkan penangkapannya.
Polisi sekarang juga mencurigai Hoiby melakukan kejahatan terhadap tiga korban lainnya – kekerasan dalam rumah tangga terhadap dua wanita dan ancaman terhadap orang lain – namun ia menyangkalnya.
Meskipun Hoiby dibesarkan oleh Mette-Marit dan Haakon bersama saudara tirinya – Putri Ingrid Alexandra yang berusia 20 tahun dan Pangeran Sverre Magnus yang berusia 18 tahun – tidak seperti mereka, dia tidak memiliki peran publik resmi.
Pilihan Editor: Calon Ratu Nowegia Dikira Pengasuh bayi
AL ARABIYA