TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump menyerang Kamala Harris selama debat perdana pemilihan presiden Amerika Serikat pada Selasa, 10 September 2024. Trump menyebut kebijakan Kamala Harris dapat membahayakan Israel dan mengkritik keputusannya di masa lalu.
Dalam debat yang sangat sengit untuk kursi kepresidenan, mantan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris mungkin tidak mendukung Israel. Ia mengatakan bahwa masa jabatannya dapat membahayakan Israel.
Perdebatan sengit tersebut, yang menandai debat pertama mereka menjelang pemilihan umum November, memperlihatkan bahwa Trump meninjau kembali pernyataan kontroversial yang dibuat sebelumnya bahwa Kamala Harris akan mengabaikan Israel.
Trump juga mengklaim bahwa Kamala Harris membenci penduduk Arab. Ia menyatakan bahwa kebijakan Harris akan mengakibatkan kehancuran besar yang akan mempengaruhi orang Arab, orang Yahudi, dan Israel. "Israel akan lenyap," ujar Trump.
Kamala Harris terlihat bergumam saat Trump mengecam kebijakannya. Trump menuduh Harris menghindari pertemuan dengan Netanyahu selama pidato penting di Kongres karena dia menghadiri pesta mahasiswi.
"Dia menolak untuk hadir karena sedang menghadiri pesta mahasiswinya. Dia pergi ke pesta mahasiswi," kata Trump.
"Dia membenci Israel. Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang, dan saya cukup pandai dalam meramal," ujar Donald Trump.
Donald Trump juga menegaskan bahwa jika ia menjadi presiden, konflik Israel Hamas tidak akan pernah terjadi sejak awal. Trump juga mengatakan bahwa ia mendorong rencana yang melibatkan dua negara dan memperhatikan keselamatan warga Palestina sambil membantu memperbaiki Gaza.
Harris menanggapi tuduhan Trump. Ia mengatakan bahwa Donald Trump mencoba memecah belah dan mengalihkan perhatian dari kenyataan. “Sepanjang karier dan hidup saya, saya telah mendukung Israel dan rakyat Israel,” ujar Kamala Harris.
"Yang kami tahu adalah bahwa perang ini harus berakhir," kata Harris saat didesak untuk menjelaskan rencanannya terkait perang Israel Hamas. "Perang ini harus segera berakhir, dan cara mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata dan kita memerlukan para sandera. Jadi, kami akan terus bekerja sepanjang waktu untuk itu."
Kamala Harris menyerukan solusi dua negara sambil menekankan dukungannya terhadap keamanan Israel.
Donald Trump dan Kamala Harris bersaing lebih dari tiga bulan dalam pemilihan presiden AS.
HINDUSTAN TIMES | AL MONITOR
Pilihan editor: Ukraina Ancam Putuskan Hubungan dengan Iran, Jika Terus Pasok Rudal ke Rusia