TEMPO.CO, Jakarta - Kanada telah menangguhkan sekitar 30 izin penjualan senjata ke Israel, tindakan yang jarang terjadi terhadap kesepakatan anak perusahaan AS di Kanada dengan pemerintah AS, kata menteri luar negeri Melanie Joly pada Selasa.
Semua izin ekspor telah disetujui sebelum adanya larangan penjualan senjata baru yang dapat digunakan di Gaza pada Januari.
Ini karena wilayah Palestina yang terkepung menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin meningkat akibat serangan membabi buta Israel yang telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Menlu Joly mengatakan telah memerintahkan peninjauan kembali seluruh kontrak pemasok senjata Kanada dengan Israel dan negara lain.
“Setelah itu, saya menangguhkan sekitar 30 izin perusahaan Kanada yang ada pada musim panas ini,” katanya.
Sebagai sekutu utama Amerika Serikat, yang memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel setiap tahunnya, Kanada memicu kemarahan para pemimpin Israel ketika pertama kali mengumumkan akan menghentikan pengiriman senjata baru ke Israel pada 8 Januari.
Protes pro-Palestina di seluruh Kanada – di universitas, acara politik dan bahkan Festival Film Internasional Toronto pekan lalu – terus memberikan tekanan pada pemerintah untuk bertindak lebih jauh.
“Kebijakan kami jelas: Kami tidak akan mengirim senjata atau bagian senjata apa pun ke Gaza. Titik,” kata Joly.
“Bagaimana mereka dikirim dan ke mana mereka dikirim tidak relevan,” lanjutnya, mengacu pada amunisi yang dimaksudkan untuk diproduksi oleh kontraktor pertahanan AS General Dynamics divisi Kanada untuk tentara Israel.
Joly menambahkan, pemerintah telah mengontak masalah ini dengan General Dynamics.
Topik pengiriman senjata ke Israel telah memicu proses hukum di beberapa negara di dunia.
Israel secara historis menjadi penerima terbesar ekspor senjata Kanada, dengan material militer senilai Can$21 juta diekspor ke Israel pada 2022, menurut data pemerintah. Ini menyusul pengiriman senilai Can$26 juta pada 2021.
Hal ini menempatkan Israel di antara 10 besar penerima ekspor senjata Kanada.
Inggris pekan lalu juga mengatakan akan menangguhkan sebagian ekspor senjata ke Israel, dengan alasan “risiko yang jelas” bahwa senjata tersebut dapat digunakan dalam pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Pilihan Editor: Reaksi atas Keputusan Embargo Penjualan Senjata Inggris ke Israel
AL ARABIYA