10 Aktivis “Mavi Marmara” – 31 Mei 2010
Salah satu serangan yang paling terkenal terhadap aktivis internasional adalah serangan angkatan laut Israel terhadap kapal Turki "Mavi Marmara" pada 31 Mei 2010, di dekat pantai Gaza. Serangan tersebut mengakibatkan 10 orang tewas dan lebih dari 56 orang lainnya terluka.
Kapal tersebut membawa sekitar 750 aktivis hak asasi manusia dan politik dari 37 negara, sebagian besar dari Turki. Kapal itu sarat dengan bantuan kemanusiaan dan obat-obatan, yang diyakini oleh para aktivis dapat meringankan penderitaan rakyat Gaza.
Jurnalis Shireen Abu Akleh - 11 Mei 2022
Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis dan koresponden Palestina-Amerika untuk Al Jazeera, terbunuh ketika meliput serangan militer Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022. Dia dilarikan ke rumah sakit di Jenin dalam kondisi kritis, di mana dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
Saksi mata menyebutkan saat itu tak ada konfrontasi Israel dengan pejuang Palestina. Namun, pasukan Israel menjadikan kelompok jurnalis yang sedang merekam gambar sebagai sasaran tembak. Video-video dari insiden tersebut menunjukkan bahwa Abu Akleh ditembak di bagian kepala.
Abu Akleh mengenakan rompi dan helm pers dan sedang berdiri bersama jurnalis lain ketika dia terbunuh.
Aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi - 6 September, 2024
Aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, ditembak mati oleh pasukan Israel pada 6 September 2024 dalam sebuah protes menentang permukiman ilegal Israel di kota Beita di distrik Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Laporan otopsi telah mengkonfirmasi bahwa aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi terbunuh oleh peluru penembak jitu di kepala. Bukti ini menegaskan bahwa Aysenur memang menjadi target pembunuhan.
Eygi, yang lahir di kota Antalya, Turki pada 1998, meninggal dunia akibat luka-lukanya, meskipun tim medis telah berusaha untuk menyadarkannya.
Kematiannya terjadi ketika Israel melanjutkan serangannya yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.900 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.400 orang lainnya sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.
Pilihan Editor: Mantan Sandera: 'Israel Tidak Tahu Apa-apa tentang Terowongan Hamas'