TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris telah menangguhkan beberapa izin ekspor senjata ke Israel dengan alasan bahwa senjata-senjata tersebut dapat digunakan untuk melakukan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan kepada parlemen Inggris pada Senin, 2 September 2024, bahwa 30 dari 350 izin ekspor senjata ke Israel ditangguhkan untuk mencakup item-item yang dapat digunakan dalam perang Gaza, dengan mengutip keprihatinan atas hukum kemanusiaan internasional.
Penangguhan izin ekspor ini berlaku untuk komponen-komponen untuk pesawat militer termasuk jet tempur, helikopter dan pesawat tak berawak, tetapi tidak termasuk suku cadang untuk jet mematikan F-35, kecuali untuk yang dikirim langsung ke Israel.
Namun, langkah tersebut dinilai tidak cukup signifikan karena mengecualikan jet tempur tempur F-35 yang sangat penting, menurut organisasi-organisasi hak asasi manusia dan para ahli.
Bagaimana tanggapan atas penangguhan izin ekspor ini?
Anggota Parlemen Independen Jeremy Corbyn, yang mendukung kemerdekaan Palestina, bertanya kepada diplomat tertinggi itu apakah Inggris berperan dalam menerbangkan pesawat tak berawak pengintai di atas Gaza, dan apakah Israel menggunakan pangkalan militer Inggris di Siprus untuk menerbangkan pesawat-pesawat jetnya. Lammy hanya mengulangi posisi pemerintah bahwa Inggris memasok kurang dari 1 persen dari total persenjataan yang diterima Israel.
Amnesty International mengatakan bahwa keputusan yang diumumkan oleh Lammy "penuh dengan celah dan tidak melangkah lebih jauh". Melanjutkan memasok komponen F-35 kepada Israel "merupakan kegagalan besar bagi kontrol senjata dan keadilan," katanya.
"Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan dan melukai puluhan ribu warga sipil Palestina. Sudah waktunya untuk menghentikan sepenuhnya transfer senjata - tidak ada celah, tidak ada batasan," kata cabang organisasi tersebut di Inggris dalam sebuah pernyataan.
Zarah Sultana, anggota parlemen Partai Buruh dari Coventry South, menulis di X bahwa pemerintah untuk sementara waktu hanya melarang sebagian kecil dari lisensi senjatanya "ketika Israel melakukan serangan genosida di Gaza."
Ia juga menyuarakan kritik lain dengan mengatakan bahwa larangan tersebut seharusnya meliputi semua ekspor senjata ke Israel.
Para pendukung Israel di Inggris mengkritik pemerintah karena mengambil keputusan tersebut, sehari setelah mayat enam tawanan Israel ditemukan di Gaza selatan.