Bukan yang Pertama
Israel telah diketahui telah berkali-kali menggunakan anak-anak Palestina sebagai perisai manusia. Seperti dilansir ReliefWeb, tentara Israel menggunakan tiga anak Palestina sebagai perisai manusia selama penyerbuannya ke kamp pengungsi Tulkarm di Tepi Barat bagian utara pada 5 dan 6 Mei.
Anak-anak tersebut dipaksa berjalan di depan para tentara ketika mereka menggeledah rumah-rumah warga dan meminta mereka untuk mengungsi dari rumah mereka. Tentara Israel menembak dua dari anak-anak tersebut setelah meletakkan senapan di pundak mereka.
Euro-Med Monitor sebelumnya mengeluarkan laporan rinci berjudul "Matriks Kontrol Israel: Penggunaan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia", yang mendokumentasikan kasus-kasus penggunaan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia oleh pasukan militer Israel selama konflik 50 hari di Jalur Gaza (8 Juli - 26 Agustus 2014).
Menurut laporan tersebut, pasukan Israel menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia setidaknya dalam enam kasus di kota Khan Yunis, Jalur Gaza selatan untuk melindungi tentara atau kendaraan Israel selama serangan darat ke wilayah tersebut. Salah satu kasus melibatkan penggunaan seorang anak sebagai perisai manusia.
Tentara Israel telah menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia, dengan sengaja menempatkan mereka di tempat-tempat strategis dan di depan target militer, dalam upaya untuk mencegah serangan, membentengi pasukannya di Jalur Gaza, memfasilitasi operasi militer dan menghalangi operasi militer terkait.
Ketika melakukan serangan darat dan serangan militer, tentara Israel dengan sengaja menggunakan warga sipil Palestina untuk menjaga titik-titik pertemuan pasukannya. Hal ini juga membuat mereka melangkah di depan kendaraan militer ketika menyerbu rumah-rumah dan bangunan yang dikira sebagai jebakan.
AL MAYADEEN | RELIEFWEB
Pilihan Editor: Tiga Polisi Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat, Hamas Beri Pujian