Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Ingatkan Menolak Migran adalah Dosa Besar

Reporter

image-gnews
Para migran tidur di dek kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres, saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas kapal kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya di Laut Mediterania tengah, 29 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Para migran tidur di dek kapal penyelamat migran Geo Barents, yang dioperasikan oleh Medecins Sans Frontieres, saat kapal tersebut menuju Italia setelah penyelamatan 61 migran di atas kapal kayu di perairan internasional di lepas pantai Libya di Laut Mediterania tengah, 29 September 2023. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPaus Fransiskus menyebut orang-orang yang menolak menolong migran yang sedang berusaha menyeberang ke Eropa sama dengan berbuat dosa besar. Peringatan itu disampaikan pada Rabu, 28 September 2024, dihadapan jamaahnya agar isu migran yang ingin menyeberang ke Eropa menjadi perhatian serius, khususnya mereka yang mau menyeberang lewat rute Mediterania. 

Rute Mediterania yang dimaksud Paus Fansiskus itu adalah laut mediterania atau yang disebut Mare Nostrum. Menurut Paus, harus ada komunikasi antar warga, bukannya terjadi sengketa hingga menjadi sebuah kuburan. Ribuan migran korban tewas di laut mediterania seharusnya bisa dihindari jika ada kerja yang sistematis yang mencakup seluruh aspek. 

"Jangan menganiaya, atau menindas orang lain. Tuhan bersama para migran dan orang-orang yang menderita bersamanya karena mereka memohon jalan menuju keselamatan," kata Paus Fransiskus. 

Pemimpin umat Katolik dunia itu menilai negara-negara Barat tidak dapat membantu hanya dengan memperketat wilayah perbatasan. Sebaliknya mereka harus memperluas keamanan dan membuka jalan regular bagi para migran serta memfasilitasi perlindungan bagi para pengungsi yang melarikan diri dari sejumlah bencana melalui tata kelola migrasi yang bagus berdasarkan keadilan, persaudaraan dan solidaritas   

Laut Mediterania secara luas dikenal sangat berbahaya, namun jalan itu masih ditempuh oleh para migran yang ingin ke Uni Eropa. Banyak dari para migran berasal dari negara-negara Afrika dan Timur Tengah khususnya Suriah, dan Libya. Mereka sering kali menaiki perahu yang penuh sesak dengan penumpang saat menyeberangi Laut Mediterania yang berbahaya.    

Pada 2015, rute itu menjadi sangat terkenal di tengah krisis migrasi di Uni Eropa. Sampai sekarang trend memperlihatkan kenaikan. Catatan IOM memperlihatkan lebih dari 290 ribu migran dan pengungsi tiba di Eropa melalui Laut Mediterania. Pada 2023, setidaknya 3.100 migran meninggal saat mencoba melintasi Laut Mediterania. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Italia, salah satu negara yang menghadapi krisis, secara aktif mencoba mengendalikan migrasi. Pada September 2023, kubu sayap kanan Italia meloloskan kebijakan yang memungkinkan otoritas menahan para migran sampai 18 bulan. Negeri Pizza itu, juga menyetujui pembangunan pusat-pusat penahanan baru. 

Sumber: RT.com 

Pilihan editor: Dubes: Kunjungan Paus Fransiskus untuk Apresiasi Kebebasan Beragama

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Perang Gaza, Paus Fransiskus Mengecam Ketidakmampuan Dunia Hentikan Perang di Timur Tengah

21 jam lalu

Paus Fransiskus berbincang dengan warga Palestina di Vatikan, 22 November 2023. Paus Fransiskus bertemu dengan sejumlah warga Palestina yang keluarganya dibantai di Gaza oleh Israel. Vatican Media/Handout via REUTERS
Setahun Perang Gaza, Paus Fransiskus Mengecam Ketidakmampuan Dunia Hentikan Perang di Timur Tengah

Setahun perang Gaza menelan korban jiwa. Paus Fransiskus mengecam ketidakmampuan memalukan warga internasional menghentikan perang di Timur Tengah.


Setahun Genosida Israel, 1 dari 55 Warga Palestina di Gaza Tewas Terbunuh

1 hari lalu

Seorang anak Palestina berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. Puing-puing itu 14 kali lipat yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu. REUTERS/Mohammed Salem
Setahun Genosida Israel, 1 dari 55 Warga Palestina di Gaza Tewas Terbunuh

Selama setahun terakhir, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 41.615 warga Palestina yang tinggal di Gaza, setara dengan 1 dari setiap 55 orang


Hizbullah Serang Israel, Gelombang Serangan Balasan Tel Aviv Menggempur Lebanon

1 hari lalu

Hizbullah Serang Israel, Gelombang Serangan Balasan Tel Aviv Menggempur Lebanon

Israel mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan udara di 120 lokasi di Lebanon ketika Hizbullah menargetkan Haifa dengan roket.


Paus Fransiskus Kecam 'Ketidakmampuan Memalukan' Dunia untuk Hentikan Perang Gaza

2 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat menyapa umat katolik di Gereja Katedral Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Paus akan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katerdral.  TEMPO/Subekti.
Paus Fransiskus Kecam 'Ketidakmampuan Memalukan' Dunia untuk Hentikan Perang Gaza

Paus Fransiskus juga mendoakan warga Gaza yang telah lama diperangi.


Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury membuka Indonesia-South and Central Asia atau INASCA Bussiness Forum di Four Seasons, Jakarta Selatan pada Senin, 7 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

Indonesia-Europe Business Forum 2024 ditujukan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Eropa


Kronologi Mahasiswi di Grogol yang Tewas Melompat dari Lantai 6 Berdasarkan CCTV

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Kronologi Mahasiswi di Grogol yang Tewas Melompat dari Lantai 6 Berdasarkan CCTV

CCTV rekam gelagat janggal mahasiswi berinisial E yang tewas usai melompat dari gedung parkir kampus


Paus Fransiskus akan Tunjuk 21 Kardinal Baru, Termasuk dari Indonesia

3 hari lalu

Paus Fransiskus berbicara dalam audiensi umum mingguan di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Rabu, 25 September 2024. REUTERS/Guglielmo
Paus Fransiskus akan Tunjuk 21 Kardinal Baru, Termasuk dari Indonesia

Paus Fransiskus akan menunjuk 21 kardinal baru dari seluruh dunia yang akan dilantik pada 8 Desember.


Pria Tewas Usai Jatuh dari Lantai 15 Apartemen di Kelapa Gading

3 hari lalu

Petugas kepolisian mengevakuasi jasad pria yang tewas setelah terjatuh dari apartemen di Gading Nias Kelapa Gading pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Foto: ANTARA/HO-Polsek Kelapa Gading
Pria Tewas Usai Jatuh dari Lantai 15 Apartemen di Kelapa Gading

Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara menyelidiki kasus pria berinisial EF, 35 tahun, yang tewas usai jatuh dari lantai 15 salah satu apartemen kemarin


Mahasiswa National University of Singapore Ditemukan Tewas di Gedung Asrama

4 hari lalu

Merlion Park.
Mahasiswa National University of Singapore Ditemukan Tewas di Gedung Asrama

Mahasiswa National University of Singapore (NUS) ditemukan tewas dalam sebuah kamar asrama kampus pada Kamis, 3 Oktober 2024.


Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

5 hari lalu

Seorang anak pengungsi tidur di tenda darurat yang dibangun pengungsi korban perang antara Hizbullah dan pasukan Israel, di sebuah pantai di Beirut, Lebanon, 1 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai