TEMPO.CO, Jakarta - Muawiya Sedeh, 38 tahun, seorang ayah lima anak, sedih bukan main karena rumahnya di Jit, Tepi Barat, dibakar oleh sekelompok Yahudi yang menduduki wilayah Tepi Barat. Beberapa orang bermasker untuk menutupi wajahnya.
Rumah Sedeh dibakar dengan bom molotov yang menyerbu kediamannya pada Kamis malam, 15 Agustus 2024. Dia dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri dari serangan itu dalam hitungan menit.
“Kami akan kembali dan membunuh mu,” kata Sedeh, menyampaikan ancaman para penyerang rumahnya. Mereka juga meminta Sedeh untuk mengungsi ke Yordania atau Suriah.
Sejumlah saksi mata mengatakan lebih dari 100 orang terlibat dalam serangan Kamis malam itu. Banyak dari mereka menggunakan masker, berpakaian hitam dan sangat terkoordinasi. Kelompok penyerang itu membagi diri dalam tugas kelompok, ada yang melempar batu dan ada yang melempar bom molotov.
“Saya cukup beruntung, hanya dalam hitungan menit saya bisa saja mati,” kata Sedeh
Video yang dibagikan ke media sosial memperlihatkan mobil dan rumah-rumah yang dibakar. Layananan gawat darurat Palestina melaporkan seorang laki-laki, 22 tahun, tewas ditembak oleh para penyerang.
Serangan ke desa Jit ini lebih besar dari penyerangan yang pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat oleh para pemukim ilegal. Kekerasan terhadap warga Palestina telah meningkat menyusul semakin menyebarnya pemukiman ilegal di penjuru Tepi Barat.
Sejak meletupnya perang Gaza, kekerasan di Tepi Barat pun meningkat dengan cepat. Badan PBB untuk urusan HAM yakni OCHA mencatat sejak serangan 7 Oktober 2023, ada sekitar 1.250 serangan yang dilakukan para penyerang warga Israel terhadap warga Palestina. Dari serangan-serangan itu, sekitar 120 warga Palestina tewas atau luka-luka dan sekitar seribu rumah warga rusak. Atas serangan ini, politikus senior di Israel pun mendapat kecaman, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang hanya berjanji akan melakukan sebuah investigasi
Serangan pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Tepi Barat terjadi saat tim negosiator rapat di Doha untuk membahas upaya gencatan senjata di Gaza dan menekan agar perang Gaza tidak menjadi perang kawasan yang melibatkan Iran dan proxi-proxinya.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Rumah Sakit Emirat di Rafah Diserang Pakai Tank Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini