Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Mengapa Ukraina Bisa Menginvasi Balik Rusia, Putin Kecolongan?

Reporter

image-gnews
Rekaman media Rusia menunjukkan akibat dari dugaan serangan pesawat tak berawak di sebuah lapangan terbang di wilayah Kursk Rusia, 6 Desember 2022. Ostorozhno Novosti melalui REUTERS
Rekaman media Rusia menunjukkan akibat dari dugaan serangan pesawat tak berawak di sebuah lapangan terbang di wilayah Kursk Rusia, 6 Desember 2022. Ostorozhno Novosti melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina telah berhasil menguasai beberapa kota di wilayah Rusia, terutama daerah Kursk dalam sepekan terakhir. Per 12 Agustus, dilaporkan Ukraina berhasil menduduki 28 kota dan desa di wilayah tersebut, termasuk kota besar seperti Sudzha yang berpenduduk sekitar 5.000 orang.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana Ukraina bisa melakukan invasi balik ke Rusia?

Menurut laporan DW, informasi mengenai jatuhnya kota tersebut dikonfirmasi oleh pasukan khusus Ukraina melalui Telegram pada hari Senin, 12 Agustus 2024. Laporan menyebutkan bahwa militer Ukraina melakukan serangan dari berbagai arah, mengakibatkan perintah evakuasi untuk sekitar 17.000 penduduk kota Lgow.

Evakuasi juga dilakukan di wilayah tetangga Belgorod, dengan sekitar 2.000 warga sipil yang masih bertahan di kota-kota yang dikuasai pasukan Ukraina. Akan tetapi, nasib mereka belum dapat dipastikan.

Setelah enam hari melakukan penyerangan, pada Senin 12 Agustus 2024, angkatan bersenjata Ukraina, yang dipimpin oleh Panglima Tertinggi Oleksandr Syrskii mengklaim berhasil menginvasi wilayah yang hampir sama luasnya dengan wilayah yang telah direbut pasukan Rusia di Ukraina sejak awal tahun.

Syrskii menyatakan, pasukannya telah berhasil menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi di wilayah Kursk dalam waktu kurang dari seminggu.

Rusia Terkejut dan Tidak Siap Hadapi Serangan

Menurut laporan Al Jazeera, pihak berwenang Rusia tampaknya tidak siap menghadapi serangan yang dilancarkan sejak Selasa, 6 Agustus 2024 lalu. Kementerian Pertahanan Rusia awalnya tidak mengakui bahwa mereka diserang oleh pasukan reguler Ukraina, melainkan oleh milisi tidak teratur.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menyebut serangan itu sebagai "provokasi skala besar", bukan invasi. Namun mereka menarik klaim tersebut dan menghapus unggahan resmi di media sosial.

Baru pada tiga hari setelah pertempuran, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah mengirim sistem roket tambahan dan kendaraan pelacak untuk membantu mempertahankan Kursk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu, 10 Agustus 2024 pun mengakui bahwa pasukan Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu. 

Dalam pidato malamnya, ia berkata, “Rusia telah membawa perang kepada pihak lain, kini ia kembali ke negaranya. Ukraina selalu menginginkan perdamaian, dan kami pasti akan memastikan perdamaian.”

Bagaimana Pasukan Ukraina Melancarkan Serangan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Institute for the Study of War, pasukan Ukraina menerapkan "taktik penyerangan" yang cerdas dengan menggunakan unit-unit lapis baja kecil yang bergerak jauh ke dalam wilayah Rusia. Setelah melakukan serangan, mereka mundur, memberikan tugas pengamanan wilayah kepada pasukan yang lebih besar.

Taktik ini memungkinkan Ukraina untuk membuat terobosan besar tanpa perlu mempertahankan kekuatan militer yang besar di garis depan.

Administrator militer Sumy, Volodymyr Artyukh mengungkapkan Rusia telah menghadirkan ancaman baru. Ia juga menambahkan bahwa Rusia menjatuhkan 40-50 bom luncur ini setiap harinya.

"Awalnya, hanya rudal antitank sederhana yang (menyerang) kawasan berpenduduk. Namun kini, mereka menggunakan amunisi luncur baru yang dilengkapi dengan mesin," ujar Artyukh dalam sebuah telethon, Minggu, 11 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Matthew Savill, direktur ilmu militer di Royal United Services Institute (RUSI), menilai tujuan dari serangan ini mungkin untuk "merusak prestise dan moral Rusia" sambil "meningkatkan moral Ukraina" yang selama berbulan-bulan berada dalam posisi defensif.

Menurut dia, evakuasi 200.000 warga sipil Rusia dari wilayah perbatasan kemungkinan besar telah mempermalukan Moskow di hadapan dunia internasional.

Pilihan Editor: Jenderal Rusia: Hampir 12.000 Tentara Ukraina Masuki Wilayah Kursk

DW | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

13 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

1 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dalam kunjungannya ke Eindhoven, Belanda, 20 Agustus 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

1 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Turki Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak Soal Invasi Darat Israel ke Lebanon

2 hari lalu

Tangkapan video persiapan Divisi ke-98 Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelum bergerak ke perbatasan Lebanon selatan untuk melakukan serangan darat terbatas pada 30 September 2024. Foto: IDF
Turki Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak Soal Invasi Darat Israel ke Lebanon

Kemlu Turki meminta Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan aturan hukum internasional dan mengambil tindakan atas invasi darat Israel ke Lebanon


Prancis Kerahkan Militer ke Timur Tengah usai Serangan Iran terhadap Israel

2 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara saat  mengunjungi rumah sakit darurat yang dibangun oleh militer di luar Rumah Sakit Emile Muller di Mulhouse, Perancis Timur, 25 Maret 2020. RUmah sait darurat ini dibuat guna menjadi tempat isolasi pasien terdampak Virus Corona. Cugnot Mathieu/Pool via REUTERS
Prancis Kerahkan Militer ke Timur Tengah usai Serangan Iran terhadap Israel

Kementerian Luar Negeri Prancis mengkonfirmasi partisipasi negara itu melalui sarana militernya di Timur Tengah untuk melawan serangan Iran


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Oxfam: Israel Bunuh Lebih Banyak Perempuan dan Anak-anak Gaza Dibandingkan Konflik Global

2 hari lalu

Petugas Kementerian Kesehatan Palestina memindahkan jasad tak dikenal ke lokasi pemakaman massal di Khan Younis, Gaza, 26 September 2024. Israel mengirimkan kontainer berisi 88 jasad warga Palestina yang tewas dalam serangan militernya di Jalur Gaza. Hani Alshaer / Anadolu
Oxfam: Israel Bunuh Lebih Banyak Perempuan dan Anak-anak Gaza Dibandingkan Konflik Global

Studi menunjukkan lebih dari 17.000 perempuan dan anak-anak terbunuh di Gaza, melampaui rekor konflik di masa lalu


Lebanon Tarik Tentaranya dari Perbatasan Menjelang Invasi Darat Israel

3 hari lalu

Personel keamanan berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan  antara Hizbullah dan Israel, di Kola, Beirut tengah, Lebanon 30 September 2024. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara dahsyat Israel di Beirut. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Lebanon Tarik Tentaranya dari Perbatasan Menjelang Invasi Darat Israel

Invasi darat Israel ke Lebanon dimulai. Tentara Lebanon ditarik dari perbatasan..


Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

4 hari lalu

Wakil pemimpin Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem. (Reuters)
Wakil Pemimpin Hizbullah: Kami Siap Invasi Darat ke Israel!

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem bersumpah akan melanjutkan perjuangan melawan Israel pasca-pembunuhan Hassan Nasrallah