TEMPO.CO, Jakarta - Garda Revolusi Iran mengatakan pada Jumat 9 Agustus 2024 bahwa angkatan lautnya memiliki rudal jelajah baru yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak dapat dideteksi, demikian dilaporkan media pemerintah.
"Di dunia saat ini, Anda harus kuat untuk bertahan hidup, atau menyerah. Tidak ada jalan tengah," kata komandan tertinggi Garda, Mayor Jenderal Hossein Salami.
"Sejumlah besar rudal jelajah telah ditambahkan ke armada angkatan laut Garda. Rudal-rudal baru ini memiliki kemampuan hulu ledak yang sangat eksplosif yang tidak terdeteksi dan dapat menyebabkan kerusakan besar dan menenggelamkan target mereka," kata pernyataan Garda.
Angkatan Laut Garda juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa berbagai jenis sistem rudal jarak jauh dan menengah, serta pesawat pengintai dan radar angkatan laut, telah ditambahkan ke armadanya.
"Sistem ini termasuk di antara senjata antipermukaan dan bawah permukaan paling mutakhir di angkatan laut Garda," katanya.
Televisi pemerintah Iran menayangkan beberapa senjata pada Jumat. Angkatan Laut menambahkan bahwa hanya 210 dari 2.654 sistem yang diperlihatkan karena tidak mungkin untuk mengungkap sistem strategis lainnya karena alasan keamanan.
Pengumuman oleh organisasi keamanan paling kuat di negara itu bertepatan dengan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang berkobar setelah Iran bersumpah untuk membalas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Palestina Hamas, di Teheran pada 31 Juli.
Iran menyalahkan Israel, sementara Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya. Kendati demikian, media AS melaporkan bahwa Israel telah mengakui bertanggung jawab kepada Gedung Putih atas pembunuhan Haniyeh.
Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, menganggap senjata tersebut sebagai pencegah dan kekuatan pembalasan yang penting terhadap AS dan Israel jika terjadi perang.
Menurut Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, Iran dipersenjatai dengan rudal balistik jumlah terbesar di kawasan tersebut.
Pilihan Editor: Takut Diserang Iran dan Hizbullah, Kabinet Keamanan Israel Rapat di Bunker
REUTERS