Mohammad Reza Ebrahimi, Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, mengungkap Iran kemungkinan akan menyerang Israel dalam waktu dekat buntut kematian Ismail Haniyeh, Pemimpin Biro Politik Hamas, di Teheran pekan lalu. Tindakan keji Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan sejumlah kekejaman lainnya, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin Palestina di wilayah hukum Iran harus dilawan.
“Jangan ragukan janji Iran melakukan tindakan setimpal terhadap Israel. Kami akan menyerang fasilitas militer, bukan rakyat sipil!,” kata Reza pada diskusi politik yang digelar oleh Partai Negoro di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2024.
Menurut Ebrahimi Israel adalah negara zionis teroris yang tidak menghormati kedaulatan negara lain. Tindakan brutal Israel harus dibalas setimpal dengan kekejaman yang dilakukan. Satu-satunya jalan adalah melakukan serbuan ke negara tersebut.
“Israel membunuh Ismail Haniyeh di negeri kami. Itu adalah bentuk pelangaran internasional yang harus dibalas, tidak dengan kata-kata melainkan tindakan nyata yakni serangan bersenjata. Kami siap perang dan membalas. Itu adalah janji kami, jangan ragukan,” ucapnya.
Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan Israel. Pembunuhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan, beberapa jam setelah Israel menyerang Lebanon dan menargetkan komandan senior Hizbullah. Hamas dan Hizbullah, bagian dari "poros perlawanan" yang dipimpin Iran, telah terlibat dalam konflik dengan Israel sejak perang Gaza yang dimulai pada 7 Oktober lalu.
Menurut media pemerintah Iran, serangan tersebut menghantam gedung tempat tinggal Haniyeh dan pengawal pribadinya, Wasim Abu Shaaban. Kediaman Haniyeh, yang juga merupakan bangunan untuk veteran militer Iran, berada di bawah penjagaan ketat untuk melindungi delegasi asing yang datang untuk pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di antara 110 delegasi asing, menurut pihak berwenang Iran. Dia terbunuh beberapa jam setelah memeluk Pezeshkian dengan hangat di lantai parlemen setelah sumpah jabatannya, ketika para anggota parlemen dan pejabat meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung perjuangan Palestina
Pilihan editor: Digempur Drone, Roket, dan Rudal, Israel Inginkan Senjata Laser Melapis Iron Dome