Turki dan Pakistan telah mengumumkan hari berkabung untuk menghormati pemimpin Hamas.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa pada hari Kamis saat ribuan pelayat memberikan penghormatan terakhir mereka dalam upacara pemakaman umum untuk Haniyeh di Teheran. Sebelumnya, Khamenei mengancam akan memberikan hukuman berat atas pembunuhan Ismail Haniyeh.
Qatar telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas dengan restu Amerika Serikat sejak 2012 menyusul penutupan kantor kelompok itu di Damaskus, Suriah. Haniyeh memainkan peran kunci dalam pembicaraan untuk kemungkinan gencatan senjata di Gaza dan bekerja dengan mediator Qatar dalam negosiasi selama berbulan-bulan bersama Mesir dan AS.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis malam bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh "tidak membantu" meredakan situasi di Gaza. Biden justru sangat khawatir tentang meningkatnya ketegangan di kawasan itu.
Gedung Putih mengatakan Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui telepon pada hari Kamis. Ia berjanji mempertahankan keamanan Israel dari semua ancaman Iran.
Perdana Menteri Qatar mengatakan pembunuhan itu telah membuat proses mediasi perang Gaza diragukan. "Bagaimana mediasi bisa berhasil jika satu pihak membunuh negosiator di pihak lain?" kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di platform media sosial X.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Petinggi Hamas dan Hibullah Dibunuh, Netanyahu Umumkan Israel Siaga Tinggi