Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Masyarakat Druze di Dataran Tinggi Golan: Bukan Islam, Keturunan Arab

image-gnews
Sebuah helikopter militer Apache Israel menunggu sebelum mengevakuasi orang-orang yang terluka setelah roket diluncurkan melintasi perbatasan Lebanon dengan Israel yang, menurut layanan ambulans Israel, melukai banyak orang di lapangan sepak bola di Majdal Shams, sebuah desa Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, di luar Majdal Shams, 27 Juli 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Sebuah helikopter militer Apache Israel menunggu sebelum mengevakuasi orang-orang yang terluka setelah roket diluncurkan melintasi perbatasan Lebanon dengan Israel yang, menurut layanan ambulans Israel, melukai banyak orang di lapangan sepak bola di Majdal Shams, sebuah desa Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, di luar Majdal Shams, 27 Juli 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Druze menjadi sasaran roket yang menyebabkan 12 orang anak dan remaja tewas pada akhir pekan lalu. Anak-anak ini tewas saat sedang bermain bola. Israel dan Hizbullah saling menyalahkan atas insiden tersebut. 

Ribuan pelayat berkumpul di kota yang mayoritas penduduknya beragama Druze untuk memakamkan anak-anak tersebut pada hari Minggu dan Senin. Para lelaki berpakaian hitam dan memakai topi putih dengan hiasan merah di atasnya mengusung peti jenazah yang dilapisi kain putih, para remaja putra secara simbolis mengusung bola sepak di atas kepala mereka. Sejumlah perempuan menangis sembari memeluk anak-anak. "Sudah cukup. Kami berharap perang akan berakhir. Sudah cukup tragedi dan pertumpahan darah ini," kata seorang perempuan. 

Druze Mendiami Dataran Tinggi Golan 

Populasi Druze mendiami Dataran Tinggi Golan. Sejak 1967, Israel merebut dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah. Wilayah itu kemudian dianeksasi secara resmi pada tahun 1981 oleh Israel meski tak diakui oleh dunia internasional.

Sejumlah besar penduduk Druze di Dataran Tinggi Golan telah memperoleh kewarganegaraan Israel sejak 2011, karena kekhawatiran terhadap Perang Saudara Suriah. Selain di Golan, sekitar 130.000 Druze Israel tinggal di Karmel dan Galilea di utara Israel.

Meskipun berstatus demikian, penduduk Dataran Tinggi Golan telah menjadi sasaran kebijakan diskriminatif seperti alokasi tanah dan air, karena meningkatnya pemukiman Israel yang menghalangi akses ke sumber air. Sekitar 25.000 warga Yahudi Israel tinggal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki saat ini yang tersebar di 30 pemukiman. 

Selain itu, Undang-Undang Dasar Negara-Bangsa Yahudi tahun 2018 yang diajukan oleh parlemen, yang secara resmi menetapkan Israel sebagai "rumah bersejarah bagi orang-orang Yahudi" dengan "Yerusalem bersatu" sebagai ibu kotanya, juga memicu kekhawatiran akan adanya diskriminasi lebih lanjut di kalangan Druze.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

1 jam lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.


Taiwan dan Hungaria Kompak Bantah Buat Pager untuk Hizbullah

1 jam lalu

Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit ketika lebih dari 1.000 orang termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis terluka setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Ledakan massal itu terjadi di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. REUTERS/Mohamed Azakir
Taiwan dan Hungaria Kompak Bantah Buat Pager untuk Hizbullah

Perusahaan Hungaria dan Taiwan membantah membuat pager untuk Hizbullah.


Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

2 jam lalu

Pejuang Tentara Pembebasan Suriah berkoordinasi menggunakan walkie-talkie saat akan menyerang pasukan loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad, di dekat Deraa, Suriah, 2 Januari 2016. Dua hari lalu, wilayah ini berhasil direbut pasukan loyalis presiden. REUTERS/Alaa Al-Faqir
Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

Ledakan walkie talkie milik Hizbullah kembali mengguncang Lebanon. Ratusan orang terluka.


WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

6 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza


Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

8 jam lalu

Pasukan Houthi Yaman naik di belakang kendaraan selama penarikan dari pelabuhan Saleef di provinsi Hodeidah, Yaman 11 Mei 2019. Foto diambil 11 Mei 2019. [REUTERS / Abduljabbar Zeyad]
Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.


Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

10 jam lalu

Ilustrasi kejahatan siber. (Antara/Pixabay)
Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

Unit 8200 dicurigai menjadi pelaku serangan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai ribuan lainnya.


Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

15 jam lalu

Pria memegang bendera Hizbullah dan Palestina saat pendukung Hizbullah melakukan protes solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Beirut, Lebanon, 27 Oktober 2023. REUTERS/Amr Alfiky/File Foto
Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

17 jam lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

17 jam lalu

Ilustrasi ledakan
Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

Faktor baterai, gelombang mikro, dan transmisi sinyal pager dirasa tak mungkin sebabkan efek ledakan seperti yang terjadi di Lebanon.


Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

18 jam lalu

Pager dipajang di perusahaan Gold Apollo di New Taipei City, Taiwan, 18 September 2024. REUTERS/Ann Wang
Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

Hizbullah menggunakan pager untuk berkomunikasi dan meninggalkan telepon genggam. Mengapa?