TEMPO.CO, Jakarta - Berminggu-minggu setelah militer Israel memborbardir Gaza, ratusan warga Palestina berakhir di sebuah gedung bekas penjara. Penjara itu dulu dibangun untuk menahan terpidana pembunuhan dan pencurian.
Yasmeen al-Dardasi menceritakan dia dan keluarganya melihat orang-orang terluka yang tak mampu mereka tolong saat keluar dari wilayah Khan Younis ke Pusat Lembaga Pemasyarakat Gaza. Mereka awalnya menghabiskan waktu sehari berlindung di bawah sebuah pohon sebelum akhirnya pindah e gedung bekas penjara tersebut. Gedung tersebut bisa melindungi mereka dari teriknya sinar matahari, namun tak lebih dari itu.
Suami Darasi menglami kondisi yang memprihatinkan. Dia punya penyakit ginjal akut dan hanya satu paru-parunya yang berfungsi. Dia harus tidur tanpa kasur.
“Kami pun tak akan menetap selamanya di sini,” kata Dardasi, yang seperi warga Palestina lainnya waswas diminta evakuasi oleh militer Israel.
Israel mengklaim berupaya melindungi warga sipil dalam perang Gaza, namun yang terjadi warga Palestina diminta berpindah tempat berkali-kali karena tidak ada lokasi yang bebas dari pengeboman Israel yang telah membuat Gaza remuk.
Pada Kamis, 25 Juli 2024, serangan Israel di sejumlah area di timur Khan Younis telah menewaskan 14 orang. Wilayah-wilayah di sekitar Khan Younis merupakan salah satu padat yang penduduknya di dunia. PBB mengungkap 9 dari 10 warga Gaza kehilangan tempat tinggal.
Militer Israel mengatakan pada Saria Abu Mustafa dan keluarganya kalau mereka harus melarikan diri ke tempat aman karena tank-tank militer Israel dalam perjalanan ke area tempat tinggal Saria. Keluarga Saria tak punya waktu berkemas sehingga mereka melarikan diri hanya dengan beberapa potong pakaian solat.
Setelah sempat tidur beratapkan langit, keluarga Saria berlindung ke gedung bekas penjara itu yang sudah remuk sebagian. Tahanan di gedung bekas penjara itu, sudah lama dibebaskan sebelum serangan Israel pada 7 Oktober 2023.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Donald Trump Pamerkan Hubungan Dekat dengan Netanyahu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini