TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump memamerkan hubungan dekatnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ketika ia menjamu perdana menteri itu di Florida pada Jumat, 26 Juli 2024. Trump juga mengatakan Wakil Presiden AS Kamala Harris membuat komentar “tidak sopan” tentang perang Gaza, setelah Harris menekan Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Netanyahu bertemu Trump, calon presiden dari Partai Republik, sehari setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden dan Harris, yang akan melawan Trump dalam pemilihan umum presiden pada 5 November mendatang.
Trump menyambut kedatangan Netanyahu dan istrinya, Sara Netanyahu, di Mar-a-Lago, resornya di negara bagian Florida.
Ia mengkritik Harris, yang dengan tegas menyuarakan kekhawatirannya tentang banyaknya warga sipil Palestina yang menjadi korban jiwa dari operasi militer Israel di Gaza yang telah berlangsung selama sembilan bulan sejak 7 Oktober 2023. “Saya pikir pernyataannya tidak sopan,” kata Trump, seperti dikutip oleh Reuters.
Netanyahu mengatakan ia berharap perjalanannya ke AS akan menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang lebih cepat. “Saya harap begitu. Namun saya rasa waktu yang akan menjawabnya,” katanya kepada wartawan.
Sebelumnya, perdana menteri itu sempat membuat Trump berang ketika ia memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya melawan Trump dalam pilpres 2020. Trump juga baru-baru ini mengkritik Netanyahu atas kegagalan keamanan Israel, yang akhirnya memungkinkan kelompok Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober. Namun setelah bertemu Netanyahu kali ini, Trump menepis segala dugaan ketegangan dengan perdana menteri tersebut. “Kami memiliki hubungan yang sangat baik,” ujarnya.
Ia mencatat adanya perubahan kebijakan selama masa jabatannya sebagai presiden, termasuk memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem dan menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.
Harris tekan Netanyahu
Dalam sebuah pidato pada Jumat, 26 Juli 2024, Harris mendesak Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. Harris tampak mengambil nada yang lebih tegas dibandingkan Biden.
“Saya juga menyampaikan kepada perdana menteri keprihatinan serius saya tentang skala penderitaan manusia di Gaza termasuk terlalu banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah,” kata Harris dalam pernyataan yang disiarkan televisi setelah ia mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Netanyahu.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.175 orang dan melukai lebih dari 90.403 orang lainnya sejak 7 Oktober, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di wilayah kantong tersebut setelah Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan sekitar 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
“Dan saya jelaskan keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana. Kita tidak boleh membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan, dan saya tidak akan diam,” ujar Harris.
Netanyahu memimpin pemerintahan koalisi sayap kanan yang menentang pembentukan negara Palestina. Kebijakan itu bertentangan dengan dorongan Amerika Serikat dan banyak negara lain untuk diterapkannya solusi dua negara.
Dalam pidatonya di Kongres, Netanyahu membela militer Israel dan menepis kritik atas kampanye militer yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan menempatkan wilayah tersebut dalam situasi kemanusiaan yang memprihatinkan. Puluhan Demokrat memboikot pidato Netanyahu, sekaligus menyuarakan kekecewaan atas kematian ribuan warga sipil di Gaza, penghancuran infrastrukturnya dan pengungsian massal dari 2,3 juta penduduknya.
REUTERS
Pilihan editor: Donald Trump Siap Kembali Kampanye ke Tempat Penembakan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini