Meskipun sebagai wakil presiden, ia sebagian besar menyetujui kebijakan Biden dalam mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri. Dia menjelaskan pada hari Kamis bahwa ia kehilangan kesabaran dengan pendekatan militer Israel.
"Israel punya hak untuk membela diri. Dan cara melakukannya penting," kata Harris.
Konflik tersebut dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel selatan dari Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 39.000 orang dan menyebabkan bencana kemanusiaan dengan sebagian besar daerah kantong pantai itu rata dengan tanah, orang-orang mengungsi dari rumah mereka, kelaparan dan kurangnya bantuan darurat.
Biden bertemu dengan Netanyahu tetapi tidak memberikan pernyataan substantif. Para ajudannya mengatakan bahwa ia mendesak gencatan senjata dalam pembicaraan tatap muka pertamanya dengan pemimpin Israel tersebut sejak Biden melakukan perjalanan ke Tel Aviv beberapa hari setelah 7 Oktober.
Netanyahu akan bertemu pesaing Kamala Harris dari Partai Republik, Donald Trump, pada hari Jumat di klub milik Trump, Mar-a-Lago, Florida.
Gencatan senjata telah menjadi pokok bahasan negosiasi selama berbulan-bulan. Para pejabat AS yakin bahwa kedua belah pihak semakin dekat dengan kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu dengan imbalan pembebasan sandera perempuan, orang sakit, orang tua, dan korban luka oleh Hamas.
REUTERS
Pilihan editor: 10 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024, Garuda Masuk?