TEMPO.CO, Jakarta - Selama sepekan belakangan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden terus disoroti, terutama soal mundurnya dia dari pencalonan presiden dan mendukung Kamala Harris sebagai capres.
1. Bertemu Netanyahu
Baca juga:
Joe Biden mengupayakan berakhirnya perang di Jalur Gaza, yang disampaikannya melalui telepon ke markas kampanye di Wilmington, Delawa. Pernyataan Biden disampaikan menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang tiba di Washington DC untuk berpidato di sidang gabungan Kongres pada Rabu 24 Juli 2024.
"Saya akan bekerja sangat erat dengan Israel dan Palestina untuk mencoba mencari cara bagaimana kita bisa mengakhiri perang Gaza, dan perdamaian Timur Tengah, serta memulangkan semua sandera,” kata Biden.
2. Covid
Performa Joe Biden yang kurang memuaskan dalam debat melawan Donald Trump, pada 27 Juni 2024. Biden dinilai sering salah menyebut data dan kesulitan mengungkapkan pikirannya secara gamblang. Biden juga tidak muncul di hadapan publik sejak dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu. Melalui media sosial X, Biden menulis surat pengunduran diri yang ditujukan kepada rakyat Amerika.
3. Mundur dari Pilpres
Joe Biden menyatakan mundur dari pencalonan Presiden Amerika Serikat.
Berikut isi pernyataan Biden.
"Meskipun saya telah berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin demi kepentingan terbaik partai saya dan negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya fokus pemenuhan tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," tulis Joe Biden.
“Rekan-rekan Demokrat, saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya,” tulis Joe Biden di platform media sosial X pada Minggu, 21 Juli 2024.
Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris maju sebagai capres baru dari partainya untuk melawan Trump dalam pemilihan pada November 2024.
4. Instruksi Penyelidikan
Joe Biden menginstruksikan penegak hukum federal untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat terkait aksi penembakan yang mengincar Donald Trump, pada Sabtu, 13 Juli 2024.
"Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, atau kekerasan apa pun dalam hal ini. Percobaan pembunuhan bertentangan dengan semua yang kita perjuangkan sebagai sebuah negara, segalanya, itu bukan jati diri kita sebagai sebuah negara. Itu bukan Amerika, dan kita tidak dapat membiarkan ini terjadi," kata Biden, dikutip Antara.
ANDIKA DWI | SITA PLANASARI | ANTARA
Pilihan Editor: Jelang Pidato Netanyahu di Kongres AS, Biden Berjanji Akhiri Perang di Gaza