TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memiliki prioritas-prioritas lain ketimbang menunggu hasil pilpres AS 2024. Hal itu diungkap Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Minggu malam, 21 Juli 2024, ketika dimintai komentar soal penarikan diri Joe Biden dalam pilpres AS 2024. Menurut Peskov, memenangkan perang Ukraina adalah beberapa top prioritas Rusia.
“Bagi kami, mencapai tujuan-tujuan khususnya dalam operasi militer melawan Ukraina adalah prioritas, daripada menunggui hasil pemilu AS,” kata Peskov dalam wawancara dengan Life.
Ucapan Peskov itu mengingatkan kembali pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal tahun ini yang menyebut dia berharap Biden memenangkan pemilu. Putin menggambarkan Biden sebagai politikus yang mudah diprediksi dari posisi kepentingan-kepentingan Moskow.
“Kasus ini sudah jelas, tapi pemilu AS masih empat bulan lagi. Waktu yang cukup lama, di mana banyak hal yang mungkin berubah,” kata Peskov.
Biden mengumumkan mengundurkan diri dari pencalonan sebagai Presiden AS periode kedua pada Senin dini hari, 22 Juli 2024. Padahal sebelumnya dia berniat memenangkan pemilu. Biden mengatakan pengunduran diri ini demi kepentingan terbaik Partai Demokrat dan negara.
Baca juga:
Saat yang sama, Biden mendukung agar Wakil Presiden AS Kamala Harris untuk maju menggantikannya. Sampai berita ini diturunkan, Harris sudah didukung oleh sejumlah pucuk pimpinan politikus Partai Demokrat dan mayoritas donatur partai itu.
Hunter Biden putra kedua Joe Biden, memuji keputusan bapaknya tersebut. “Sepanjang hidup saya, saya memandang ayah saya dengan kagum. Bagaimana dia bisa menderita begitu banyak sakit hati namun tetap memberikan begitu banyak sisa hatinya kepada orang lain?" kata Hunter dalam pernyataannya. “Tidak hanya dalam kebijakan-kebijakan yang ia keluarkan, namun juga dalam kehidupan individu yang ia sentuh.”
Barack Obama juga mengakui betapa sulitnya keputusan yang diambil Biden saat ini. “Baginya, melihat lanskap politik dan memutuskan bahwa ia harus menyerahkan jabatannya kepada calon baru tentu merupakan salah satu hal terberat dalam hidupnya,” tulis Obama.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Kamala Harris, Wanita Keturunan Asia Pertama yang Jadi Kandidat Capres AS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini