TEMPO.CO, Jakarta - Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat, telah menjadi salah satu kandidat terkemuka yang akan menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dalam pemilihan Presiden AS. Ia dinominasikan oleh Presiden Joe Biden yang mengundurkan diri dari pencalonan.
Joe Biden mengungkapkan dalam sebuah posting di X bahwa ia tidak akan mencalonkan diri kembali demi kepentingan terbaik partainya dan negaranya. Dalam posting yang sama, ia juga mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden yang baru dari Partai Demokrat.
Kamala Harris juga menanggapi dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa dia merasa terhormat atas dukungan Presiden dan niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini.
Siapa Kamala Harris?
Kamala Devi Harris lahir di California dari pasangan Shyama Gopalan, seorang ahli biologi dari India dan ayah Jamaika-Amerika, Donald J Harris, yang merupakan seorang profesor.
Setelah orang tuanya bercerai, Kamala Harris pindah bersama ibunya dan saudara perempuannya ke berbagai sekolah. Ia lalu memutuskan untuk kuliah di Universitas Howard, sebuah perguruan tinggi bersejarah khusus kulit hitam, untuk gelar sarjananya.
Kamala Harris lulus dengan gelar di bidang ilmu politik dan ekonomi dan kemudian melanjutkan studi hukum. Ia menjadi anggota asosiasi pengacara pada tahun 1990 dan memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah di California pada tahun yang sama.
Ia terpilih sebagai jaksa wilayah San Francisco pada tahun 2003. Ia menjabat dua periode sebagai jaksa agung terpilih California pada tahun 2010 dan 2014. Pada tahun 2017, ia menjadi Senator AS junior dari negara bagiannya.
Ia menjadi orang Afrika-Amerika kedua dan wanita Asia Tenggara pertama yang menjabat di senat.