Mencari Dukungan Psikologis
Ahmad Swais, seorang psikolog dari lembaga amal medis internasional Dokter Tanpa Batas, yang dikenal dengan nama inisialnya dalam bahasa Prancis, MSF, telah menyaksikan bagaimana berkumpulnya banyak orang membawa "banyak penderitaan dan pengalaman yang berbeda."
"Hal ini meningkatkan dampak psikologis dan sosial yang negatif bagi para individu," ujarnya berbicara dari Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan. "Hal ini meningkatkan keparahan gejala psikologis bagi individu dan keluarga yang berkumpul di satu tempat, baik di sekolah maupun tempat penampungan lainnya."
Sekolah-sekolah tersebut hanya memberikan sedikit kelonggaran atau tempat bagi mereka yang datang dalam keadaan trauma atau terluka parah akibat pertempuran, ujar Swais. Banyak yang merasa tidak dimanusiakan dalam kondisi yang sulit ini.
Anak-anak adalah yang paling terpengaruh secara psikologis akibat pengungsian dan perang yang berulang-ulang. "Ada sejumlah besar anak-anak yang sangat membutuhkan program dukungan psikologis. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang cocok bagi anak-anak dan tempat yang lebih aman untuk tinggal serta menjaga martabat dan kemanusiaan dasar mereka," katanya.
Meski demikian, terlepas dari kesulitan yang ada, "Orang-orang yang tinggal di tempat penampungan seperti sekolah-sekolah UNRWA merasa lebih beruntung daripada mereka yang tinggal di tenda-tenda plastik dan tidur di atas pasir."
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Militer Israel: Hamas Masih Mampu Menyerang Tel Aviv dan Yerusalem