Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Bangun Tempat Perlindungan untuk Hadapi Hujan 4.000 Rudal Hizbullah Libanon

image-gnews
Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Haifa, kota pelabuhan dan industri di Israel utara, mempercepat pembangunan tempat perlindungan serangan bom sebagai persiapan jika perang terbuka antara Israel dan milisi Hizbullah di Libanon pecah. Hizbullah diperkirakan dapat menghujani kota itu dengan 4.000 rudal setiap hari.

Wali Kota Haifa, Yona Yahav, menyatakan bahwa warga kotanya harus tinggal di tempat perlindungan serangan bom dan lapangan parkir jika konflik Israel-Hizbullah meletus. Dia memperkirakan warganya akan berlindung di sana paling tidak selama empat hari.

Haifa adalah kota terbesar Israel yang berdekatan dengan perbatasan Libanon. Pelabuhan di kota ini adalah salah satu pelabuhan ekspor-impor terpenting Israel. Penduduknya sekitar 300.000 jiwa.

“Kami melakukan segalanya untuk menjamin keamanan kota dan penduduk. Kami perlu bersiap menghadapi kemungkinan munculnya rudal, yang akan lebih tepat dibandingkan dengan tahun 2006,” kata Yona Yahav kepada Radio Tzafon 104.5 FM, radio Israel, pada Senin, 15 Juli 2024, seperti dikutip Hamodia, media Yahudi berbasis di Amerika Serikat.

Dalam Perang Israel-Hizbullah pada 2006, yang disebut juga perang 33 hari, milisi Hizbullah menyerbu Israel utara serta menculik dan membunuh beberapa tentara Israel. Pekan lalu, Yahav menyatakan bahwa selama perang tersebut Hizbullah mampu menghujani Haifa dengan 200 rudal tapi sekarang akan dapat menembakkan 4.000 rudal setiap hari.

Yahav mengatakan bahwa otoritas Israel saat ini sedang mengubah cara mereka membangun tempat parkir dan mempersiapkannya untuk tempat tinggal jangka panjang penduduk jika terjadi perang dengan Hizbullah. “Prediksi menunjukkan bahwa kami mungkin berada di tempat perlindungan bom dan tempat parkir selama minimal empat hari. Hal ini memerlukan persiapan yang matang, termasuk pembangunan toilet di perumahan baru yang saat ini belum ada,” ujarnya.

Yahav mengaku tak tahu soal skenario perang Israel utara dengan Hizbullah. “Saya tidak bisa berbicara mewakili wilayah utara dan saya juga tidak tahu apa yang terjadi di sana. Tidak ada yang memberi tahu kami tentang situasinya, seolah-olah kami bukan kota terbesar dan terpenting di utara,” kata dia.

Hizbullah sekarang menjadi ancaman serius Israel setelah Hamas nyaris lumpuh karena pasukan Israel membumihanguskan Jalur Gaza. Hizbullah adalah pendukung Palestina dan punya ideologi yang sejalan dengan Hamas mengenai kemerdekaan Palestina.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat belakangan ini. Kedua pihak bergantian mengirim rudal dan drone ke pihak lawan. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan soal kemungkinan meluasnya konflik di Timur Tengah dan Libanon selatan menjadi “Gaza kedua”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel masih optimistis akan dapat menaklukkan Hizbullah bila perang pecah. “Kami bisa menjerumuskan Libanon sepenuhnya ke dalam kegelapan dan menghancurkan kekuatan Hizbullah dalam beberapa hari,” kata Benny Gantz, bekas anggota kabinet perang Israel, seperti dikutip CNN, pada akhir Juni 2024.

Menurut CNN, mudah bagi Israel untuk “menjerumuskan Libanon sepenuhnya ke dalam kegelapan”, mengingat jaringan listrik di Libanon selatan sudah lama bermasalah. Namun, menghancurkan kekuatan militer Hizbullah dalam hitungan hari tidaklah mudah.

Sejak perang pada 2006, Israel telah menyiapkan “pertandingan ulang”. Hizbullah juga telah lama mempersiapkan perang.

Hizbullah kini diperkirakan memiliki setidaknya 150.000 rudal dan roket. Israel memperkirakan milisi Islam Syiah itu baru menembakkan 5.000 rudal dan roket sejak Oktober 2023. Kelompok itu masih menyimpan banyak senjata bila perang pecah.

CNN menyatakan bahwa para pejabat Israel terkejut dengan kecanggihan serangan Hizbullah belakangan ini. Kelompok itu dapat menyerang dengan tepat dan sistematis terhadap pos-pos pengawasan Israel di sepanjang perbatasan kedua negara. Mereka juga mampu menembak jatuh drone Israel yang terbang tinggi serta menyerang baterai Iron Dome dan pertahanan anti-drone Israel.

Salah satu kejutan terbesarnya adalah ketika drone Hizbullah dapat menyusup ke infrastruktur sipil dan militer yang sangat sensitif di dan sekitar Kota Haifa. Drone itu menyiarkan rekaman langsung secara online mengenai situasi di lokasi tersebut.

Apakau mungkin pecah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah? Baca selengkapnya: Gaza Kedua di Libanon Selatan

Pilihan editor:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas dan Jihad Islam Ajukan Syarat Gencatan Senjata dengan Israel

12 jam lalu

Warga Palestina yang mengungsi, melarikan diri dari kamp pengungsi Maghazi menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza tengah, 17 Agustus 2024. Warga Palestina mulai meninggalkan kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah sebagai bagian dari evakuasi massal yang diperintahkan oleh militer Israel menjelang operasi. REUTERS/Ramadan Abed
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Syarat Gencatan Senjata dengan Israel

Hamas dan Jihad Islam mengajukan sejumlah syarat untuk setiap kesepakatan dengan Israel.


Warga Gaza Mengeluh Makam sudah Penuh, Tak Ada Tempat Lagi untuk Jenazah

14 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barangnya saat mengungsi setelah melarikan diri dari wilayah barat Khan Younis, menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Gaza Mengeluh Makam sudah Penuh, Tak Ada Tempat Lagi untuk Jenazah

Para pekerja makam di Gaza menceritakan sulitnya mencari tempat untuk mengubur jenazah. Jumlah korban tewas lebih dari 40 ribu orang.


Hizbullah Mengamuk ke Israel, Tembakkan 50 Roket Lebih ke Dataran Tinggi Golan

18 jam lalu

Roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lantara Hizbullah dan pasukan Israel, di sisi Israel 27 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Hizbullah Mengamuk ke Israel, Tembakkan 50 Roket Lebih ke Dataran Tinggi Golan

Hizbullah menembakkan lebih dari 50 roket ke Dataran Tinggi Golan untuk membalas serangan Israel sebelumnya.


Ukraina Akui Hancurkan Jembatan Ponton di Rusia dengan Senjata Buatan AS

18 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi supermarket yang rusak berat akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina 9 Agustus 2024. REUTERS/Stringer
Ukraina Akui Hancurkan Jembatan Ponton di Rusia dengan Senjata Buatan AS

Ukraina telah mengumumkan serangkaian keberhasilan di medan perang dalam beberapa hari terakhir sejak memasuki wilayah Kursk, Rusia.


Menilik Drone Hizbullah, Teranyar Memotret Kediaman PM Benjamin Netanyahu

19 jam lalu

Ilustrasi serangan drone. REUTERS/Gleb Garanich
Menilik Drone Hizbullah, Teranyar Memotret Kediaman PM Benjamin Netanyahu

Media Israel seperti dilansir Al Mayadeen, melaporkan kecurigaan tentang 1 drone Hizbullah yang mungkin telah memotret kediaman PM Benjamin Netanyahu.


Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

19 jam lalu

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra
Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Indonesia dan Kamboja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dengan membahas lima topik kerja sama.


Maskapai AS Ramai-ramai Setop Penerbangan ke Israel

20 jam lalu

Jet maskapai penerbangan American Airlines di gerbang bandara Nasional Reagan Washington di Washington, AS, 29 April 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Maskapai AS Ramai-ramai Setop Penerbangan ke Israel

Tiga maskapai besar di Amerika Serikat menghentikan penerbangan ke Israel akibat meletusnya perang dengan Hamas di Gaza.


Kepala Intelijen Militer Israel Mundur, Mohon Ampun karena Gagal Tangkal Serangan 7 Oktober

22 jam lalu

Mayor Jenderal Aharon Haliva (kiri) di Gaza pada 15 Desember 2023. (Pasukan Pertahanan Israel)
Kepala Intelijen Militer Israel Mundur, Mohon Ampun karena Gagal Tangkal Serangan 7 Oktober

Kepala intelijen militer Israel Mayor Jenderal Aharon Haliva menjadi pejabat tinggi pertama yang meminta maaf atas serangan 7 Oktober


UNRWA: Gaza Sangat Padat akibat Perintah Evakuasi Israel, 30 Ribu Warga Per Kilometer Persegi

23 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barangnya saat mengungsi setelah melarikan diri dari wilayah barat Khan Younis, menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Mohammed Salem
UNRWA: Gaza Sangat Padat akibat Perintah Evakuasi Israel, 30 Ribu Warga Per Kilometer Persegi

UNRWA mengatakan sekitar 30.000 orang berdesakan di setiap kilometer persegi di Gaza di tengah perintah evakuasi Israel


Ini Sebab Jet Tempur Israel Salah Sasaran hingga Menewaskan Komandan IDF

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Ini Sebab Jet Tempur Israel Salah Sasaran hingga Menewaskan Komandan IDF

Komandan IDF Letnan Shahar Ben Nun tewas akibat bom yang dijatuhkan jet tempur Israel salah sasaran.