Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Singapura Punya Taman Neraka tentang Kehidupan Setelah Mati, Yuk Intip Isinya

Reporter

image-gnews
Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSingapura memiliki taman hiburan yang tak lazim dan tidak menghibur. Wahana bernama Museum Neraka ini berisi gua-gua mengerikan dengan setan yang menusuk orang-orang berdosa di tiang pancang. Di dalam museum itu, ada pula orang-orang yang tenggelam dalam genangan darah.

Di objek wisata utama di taman Haw Par Villa, pengunjung disambut di neraka Bumi yang murahan dan dilengkapi ruangan berpendingin udara. Di dalam kompleks taman yang luas, berdiri lebih dari 1.000 patung dan diorama yang memamerkan budaya, kepercayaan, serta filsafat Asia. Museum Neraka ini menyuguhkan berbagai pandangan agama tentang kehidupan setelah kematian.

Pengunjung didorong untuk mempelajari tentang 10 Pengadilan Neraka melalui penggambaran hukuman yang intens atas dosa di dunia. Di pengadilan nomor dua, misalnya, korupsi membuat pelakunya dibekukan dalam es sementara pemerkosa di pengadilan tujuh dilemparkan ke dalam minyak mendidih.

"10 Pengadilan Neraka adalah hasil percampuran empat agama dan filsafat yang berbeda yaitu Buddha, Taoisme, Hinduisme, Konfusianisme," ujar Eisen Teo, kepala kurator Museum Neraka di negara-kota multikultural tersebut.

"Patung-patung dan diorama tersebut merupakan pembedahan visual dari banyak kisah klasik, nilai-nilai moral yang dimiliki dan dipahami oleh banyak warga Singapura," kata Teo.

Pengunjung Gin Goldberg mengatakan bahwa dia tidak begitu terkejut saat mengetahui bahwa banyak agama memiliki pendapat berbeda tentang kehidupan setelah kematian. "Surga bagi satu orang bisa jadi neraka bagi orang lain," kata orang Amerika itu.

Taman aneh ini berdiri terpisah dari tempat wisata utama Singapura yang berkilauan seperti pertokoan mewah di Marina Bay Sands atau "pohon besar" yang menjulang tinggi di Gardens by the Bay.

Haw Par Villa dibangun pada 1937 oleh pengusaha Aw Boon Haw. Ia dikenal sebagai salah satu pengembang obat pereda nyeri Tiger Balm yang sangat digemari di Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski dikenang dengan penuh kasih oleh generasi tua, taman tersebut kesulitan menarik perhatian generasi Z dan kaum milenial muda, menurut Journeys, firma yang mengelola taman tersebut.

Untuk memperluas daya tariknya, tempat ini telah menyelenggarakan beberapa pesta rave dan acara pribadi lainnya, meski tak kental dengan nuansa keagamaan.

"Setelah mereka datang ke sini (untuk berpesta), mereka jatuh cinta dengan taman yang unik dan eksentrik, dengan patung-patung yang keren. Mereka jatuh cinta pada patung-patung itu dan terus berkunjung lagi," kata Savita Kashyap, direktur eksekutif Journeys.

Meskipun Haw Par Villa tidak hanya menyajikan tentang kehidupan setelah mati dan pesta-pesta, tempat ini juga menampilkan adegan-adegan dari cerita rakyat Cina seperti "Romansa Tiga Kerajaan." -- daya tariknya yang mengerikan tetap menjadi daya tarik utamanya

Namun, seorang pengunjung dari Filipina mengatakan kapok datang ke tempat itu. Ia tidak akan kembali dalam waktu dekat. "Ini sangat menakutkan," katanya.

NDTV 

Pilihan editor: Uni Eropa Kecam Serangan Terbaru Israel terhadap Sekolah di Gaza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mencoba Beragam Permainan di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam

4 jam lalu

The Glam Circuit Festival 2024, Kampong Gelam, Singapura. TEMPO/Yunia Pratiwi
Mencoba Beragam Permainan di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam

Ada permainan apa saja di The Glam Circuit Festival 2024 Kampong Gelam?


Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

4 jam lalu

Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
Kenali Gejala Sepsis Berikut dengan Segera untuk Selamatkan Nyawa

Sepsis terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang kekebalan sendiri saat terjadi infeksi. Segera kenali gejalanya agar tak membahayakan nyawa.


Pameran 'A Sunflower Sojourn' Hadir di Bandara Changi Singapura

7 jam lalu

Bandara Changi Singapura menggelar adalah pameran bunga matahari terbesar di dunia yang bertajuk
Pameran 'A Sunflower Sojourn' Hadir di Bandara Changi Singapura

Bandara Changi menayuguhkan pameran bunga matahari terbesar di dunia,


Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

13 jam lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia
Kematian RA Kartini dan Preeklamsia, Berikut Penjelasan Medis Tentang Komplikasi Kehamilan Berbahaya

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang serius, ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kadar protein tinggi dalam urine yang dialami RA Kartini.


5 Barang yang Tak Boleh Dibawa ke Singapura

1 hari lalu

Turis China berpose di Merlion Park, Singapura (7 Januari 2023). REUTERS/Caroline Chia
5 Barang yang Tak Boleh Dibawa ke Singapura

Singapura melarang beberapa benda, bahkan ada yang tidak berbahaya seperti permen karet. Pelancong yang melanggar bisa didenda bahkan penjara.


Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

2 hari lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

Ini menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat dalam lebih dari 10 tahun


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

2 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Pemda dan Pelaku Pariwisata Kepri Minta Perpres Bebas Visa Kunjungan Segera Direalisasikan

3 hari lalu

Palm Spring Golf salah satu lokasi favorit tujuan turis masuk ke Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pemda dan Pelaku Pariwisata Kepri Minta Perpres Bebas Visa Kunjungan Segera Direalisasikan

Tidak hanya meningkatkan kunjungan wisman, perpres bebas visa kunjungan ini dinilai menggairahkan iklim investasi di daerah.


Singapura Sahkan UU Pekerja Platform, Kemnaker: Bukan Berarti RI Harus Ikutan

3 hari lalu

Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) se-Jabodetabek yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) melakukan aksi demo di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Kamis 29 Agustus 2024. Dalam aksinya KON meminta kepada pemerintah untuk melegalkan Ojol. KON juga menuntut agar peraturan menteri  kominfo no 1 tahun 2012 tentang layanan tarif pos komersial  agar segera diatur lebih rinci. Yang berkaitan dengan pengantaran peket barang dan paket makanan, yang belum ada aturan main yang jelas. TEMPO/Subekti.
Singapura Sahkan UU Pekerja Platform, Kemnaker: Bukan Berarti RI Harus Ikutan

Kemnaker sebut Indonesia tak harus mengikuti jejak Singapura mengatur pekerja informal atau pekerja platform.


Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

3 hari lalu

Rombongan Paus Fransiskus di Changi International Airport, Jumat, 13 September 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan Hari Ini, Naik Singapore Airlines

Paus Fransiskus mengakhiri perjalanan apostoliknya di Singapura setelah sebelumnya mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, dan Timor Leste.