TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengunjungi kantor Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Rabu sore, 22 Mei 2024 untuk menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian beserta rombongan mereka dalam kecelakaan helikopter akhir pekan ini. Retno menandatangani buku belasungkawa yang disediakan Kedubes Iran.
“Atas nama Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan ucapan dukacita yang dalam atas berpulangnya Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein dan juga delegasi mereka,” kata Retno, seperti dikutip Antara.
Ia juga menyampaikan memiliki hubungan dekat dengan timpalannya, Menlu Amir-Abdollahian. Menlu RI itu mengenang enam kali pertemuan yang ia lakukan dengan Amir-Abdollahian dalam setahun ke belakang, termasuk di kota Johannesburg, Jeddah, New York, Jenewa dan Banjul.
Dalam sebuah pernyataan di media sosial X pada Senin, ia menyebut Amir-Abdollahian sebagai “rekan kerja yang baik”, dan selalu meluangkan waktu untuk bersua di sela-sela berbagai pertemuan. Kali terakhir kedua menlu bertemu adalah di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berlangsung di Banjul, Gambia pada 4 – 5 Mei 2024.
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi berbicara tentang kedatangan Retno pada acara tahlilan yang digelar di hari yang sama pada malam hari. Ia menyampaikan ucapan Retno saat berkunjung tentang upaya membela Palestina bersama rekannya, Amir-Abdollahian. Indonesia dan Iran merupakan dua negara yang aktif di berbagai forum internasional untuk mendorong penghentian serangan Israel di Gaza dan pendudukan di Palestina.
“Bu Menlu menyampaikan bahwa dalam urusan bela Palestina, ‘saya selalu bermusyawarah dengan Amir-Abdollahian. Kami selalu bertukar pendapat dan meminta opini satu sama lain untuk mengoordinasikan langkah-langkah yang akan diambil oleh kedua negara. Dan sekarang setelah ketiadaan syahid Amir, saya merasa sendiri dalam perjalanan yang penuh lika-liku ini,” kata Boroujerdi.
Dubes Boroujerdi mengatakan meski Raisi dan Amir-Abdollahian sudah tiada, kebijakan Iran mengenai Palestina tidak akan berubah. Negara Republik Islam itu akan terus mendorong gencatan senjata, kemerdekaan Palestina dan akhir dari pendudukan Israel, katanya.
Raisi dan Amir-Abdollahian tewas bersama enam anggota rombongan lainnya dalam sebuah kecelakaan helikopter yang jatuh di Azerbaijan Timur pada Minggu, 19 Mei 2024. Media pemerintah mengumumkan kematian semua penumpang pada Senin, 20 Mei 2024, setelah tim penyelamat menyatakan “tidak ada tanda-tanda kehidupan” dalam puing-puing helikopter yang ditemukan.
NABIILA AZZAHRA A. | ANTARA
Pilihan editor: Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini