Perjalanan Karier
Kehidupan di dunia politik menarik perhatian Lee Hsien Loong, dan pada tahun 1984, ia mundur dari SAF setelah menjabat sebagai komandan Batalion Artileri Singapura ke-23.
Pada usia 32 tahun, Lee Hsien Loong terpilih sebagai Anggota Parlemen (MP) untuk Teck Ghee SMC pada Desember 1984. Pada 1987 ia menjadi Menteri Perdagangan dan Industri.
Tiga tahun kemudian, pada 1990, ia dinobatkan sebagai Wakil Perdana Menteri di masa kabinet perdana menteri saat itu, Goh Chok Tong’s Cabinet.
Namun kehidupannya di dunia politik tidak berjalan mulus.
Pada awalnya, ia sempat berpikir dua kali untuk terjun ke dunia politik setelah kematian istri pertamanya, karena khawatir tidak memiliki waktu karena ia adalah seorang ayah tunggal pada saat itu. Lee Kuan Yew mengatakan bahwa dia meyakinkannya untuk melakukannya.
Dan pada 1992, ia didiagnosis menderita limfoma. Ia kemudian melepaskan jabatannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, namun tetap menjabat sebagai DPM. “Saya akan bekerja selama saya masih bisa bekerja,” katanya saat itu.
Kankernya sembuh setelah kemoterapi yang sukses, dan Lee Hsien Loong terus tampil di acara-acara publik.
Pada 2004, ia dilantik menjadi Perdana Menteri Singapura. Ia menyampaikan pidato pertamanya di National Day Rally. Tahun itu terkenal dengan pengumuman yang dibuat seputar lima hari kerja dalam seminggu, cuti melahirkan yang diperpanjang, serta Bonus Bayi yang diperluas.