Seberapa Jauh Israel Siap Melangkah?
Berapa banyak pejuang dari Hamas dan kelompok-kelompok militan bersenjata lainnya di Gaza yang telah terbunuh masih belum jelas. Angka-angka korban yang dipublikasikan oleh kementerian kesehatan Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang.
Netanyahu sendiri memberikan angka sekitar 14.000 orang minggu ini, yang berarti sekitar setengah dari jumlah total pejuang Hamas yang diperkirakan oleh militer Israel pada awal perang.
Hamas telah mengatakan bahwa perkiraan Israel melebih-lebihkan jumlah korban tewas dan bagaimanapun juga, para pejuang telah menyesuaikan taktik mereka karena unit-unit terorganisir mereka telah hancur.
Meskipun ada tekanan besar dari Amerika Serikat untuk tidak melancarkan serangan ke Rafah, yang populasinya telah membengkak akibat ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi, para komandan Israel telah mulai menyelidiki lebih jauh ke dalam kota. Masih jauh dari jelas apa yang akan mereka hadapi di jalan-jalan sempitnya jika mereka melancarkan serangan besar-besaran.
"Para pejuang kami memilih pertempuran mereka, mereka tidak mengizinkan penjajah memaksakan waktu pertempuran atau tempat pertempuran untuk kami karena kami tidak memiliki kemampuan militer yang setara," ujar seorang pejuang dari salah satu faksi bersenjata.
"Kita tidak harus bentrok secara langsung, tetapi pendudukan dan penjajah akan kehilangan tentara dan kendaraan hampir setiap hari, di sana-sini di dalam Gaza. Mereka tidak akan pernah puas."
Seberapa jauh Israel siap untuk melangkah masih belum jelas. Survei-survei terus menunjukkan dukungan luas terhadap perang di antara penduduk yang masih trauma dengan serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Namun, protes mingguan keluarga para sandera atas kegagalan untuk membawa pulang para sandera yang masih ditawan menunjukkan bahwa dukungan tersebut diimbangi dengan kemarahan terhadap pemerintah yang disalahkan oleh sebagian besar warga Israel atas kegagalan keamanan yang terjadi sebelum serangan tersebut.
Pengucilan terhadap Netanyahu dan beberapa menterinya pada upacara Hari Peringatan untuk para korban perang Israel pada Senin menunjukkan betapa tidak bahagianya suasana hati secara umum di negara itu, kata Yossi Mekelberg, seorang rekan peneliti pada Program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House di London.
"Anda melihat beberapa perwakilan pemerintah datang ke pemakaman, dan beberapa di antaranya, cukup banyak, menghadapi keluarga yang sangat marah dan orang lain yang menyalahkan mereka atas apa yang terjadi dalam tujuh bulan terakhir," katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza