Tak Ingin Kehilangan Sekutu Sayap Kanan
Selama beberapa minggu terakhir, para pejabat kabinet telah mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merumuskan kebijakan "hari kemudian" yang jelas untuk Gaza, menurut dua pejabat keamanan.
Namun Netanyahu sejauh ini bersikeras untuk meraih kemenangan total, menanggapi tekanan dari sekutu-sekutu sayap kanannya seperti Menteri Keamanan Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang dukungannya ia butuhkan untuk mempertahankan koalisi yang berkuasa.
Meskipun ada seruan internasional untuk menghidupkan kembali upaya-upaya untuk menemukan solusi atas konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade, pembicaraan mengenai penyelesaian politik telah ditolak berulang kali oleh pemerintah tidak menginginkan negara Palestina yang merdeka.
Hal ini membuat pemerintah terpaksa mencari solusi militer semata yang telah memperumit tugas pasukan di lapangan.
Minggu ini, berita Channel 13 Israel melaporkan bahwa komandan militer Herzi Halevi telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa tanpa adanya upaya serius untuk membangun pemerintahan alternatif Palestina di Gaza, militer menghadapi "upaya Sisyphean" untuk mengalahkan Hamas - sebuah referensi kepada karakter dalam mitologi Yunani yang dikutuk untuk terus menerus mendorong batu besar ke atas bukit.
Para pejabat Israel sebelumnya telah berbicara tentang memanfaatkan para pemimpin sipil atau klan lokal yang tidak terkait dengan Hamas atau Otoritas Palestina, yang menjalankan bentuk kedaulatan terbatas di Tepi Barat, untuk memberikan alternatif.
Namun, menurut Milshtein, upaya-upaya semacam itu tidak membuahkan hasil. "Hamas masih menjadi kekuatan dominan di Gaza, termasuk di bagian utara Jalur Gaza," katanya.