TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas bernama Katy Independent School District (ISD). Langkah itu dilakukan setelah sejumlah aktivis LGBT mengecam penggunaan kata ganti sebagai diskriminasi.
Katy ISD berlokasi di dekat Houston yang mendidik sekitar 94 ribu murid. Pada akhir Agustus 2023, dewan direksi sekolah mengirimkan pemberitahuan pada orang tua murid, kalau sekolah akan memberi tahu orang tua atau wali murid jika anak mereka trangender atau meminta untuk menggunakan kata ganti orang ketiga yang berbeda dari jenis kelamin mereka.
Katy ISD menyangkal telah melakukan kesalahan. Pihak sekolah meyakinkan mereka menawarkan kesetaraan pendidikan yang berlaku bagi semua pihak.
Sekolah Katy ISD menerapkan aturan soal gender berdasarkan hasil pemungutan suara dewan direksi, di mana 4 menudukung dan 3 menolak. Di antara kebijakan itu meminta murid menggunakan toilet berdasarkan jenis kelamin asal, melarang staf mendiskusikan dengan murid hal terkait gender, mengizinkan guru untuk memanggil murid dengan kata ganti tidak merefleksikan identitas jenis kelamin biologi dan meminta staf sekolah untuk memberi tahu orang tua murid atau wali murid jika anak mereka transgender.
“Menggunakan kata ganti adalah cara anak-anak melakukan transisi sosial. Kami melindungi mereka dari hal itu,” kata Presiden Dewan Direksi Katy ISD Victor Perez.
Cameron Samuels, yang lulus dari Katy ISD pada 2022, melayangkan komplain soal kebijakan itu ke pemerintah federal Amerika Serikat. Civil Rights Office dari Kementerian Pendidikan Amerika Serikat lalu melakukan upaya pembuktian terhadap Katy ISD pada awal pekan ini atas dugaan diskriminasi berbasis jenis kelamin atau disabilitas.
“Saya berharap ini bisa membantu memberi contoh pada dewan direksi sekolah lain di penjuru Texas yang mencoba menerapkan kebijakan serupa,” kata Kadence Carter, 17 tahun, transgender yang keluar dari sekolah setelah kebijakan itu diberkakukan sekolahnya, Senin, 6 Mei 2024.
Langkah Kementerian Pendidikan Amerika Serikat ini dilakukan berselang beberapa pekan setelah pemerintahan Joe Biden mendefinisikan ulang diskriminasi gender di bawah undang-undang Civil Rights Act, yang termasuk stereotypes jenis kelamin, kehamilan, identitas gender dan orientasi seksual.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Menteri Ekstremis Israel Berseteru dengan Supermodel AS Bella Hadid, Ini Sebabnya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini