Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Ekstremis Israel Berseteru dengan Supermodel AS Bella Hadid, Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Itamar Ben-Gvir dan Bella Hadid. Foto/wikipedia.org dan Instagram
Itamar Ben-Gvir dan Bella Hadid. Foto/wikipedia.org dan Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Nasional ekstremis sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir pada Jumat berselisih dengan supermodel Amerika Serikat keturunan Palestina, Bella Hadid. Mereka berseteru mengenai komentar Ben-Gvir minggu ini yang dikutuk oleh orang-orang Palestina sebagai tindakan rasis.

Dalam sebuah wawancara dengan N12 News pada Rabu, Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa hak untuk hidup dan bergerak bagi pemukim Yahudi ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, mengalahkan hak bergerak bagi warga Palestina.

Warga Palestina telah lama mengutuk pembatasan perjalanan, termasuk pos pemeriksaan, yang diberlakukan oleh Israel di Tepi Barat. Ini wilayah di mana Palestina menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas dan yang mereka cita-citakan sebagai bagian dari negara masa depan.

Ben-Gvir, yang tinggal di pemukiman Yahudi Kiryat Arba dekat Kota Hebron di Tepi Barat, mengatakan dalam wawancara bahwa pembatasan warga Palestina diperlukan untuk melindungi keamanan keluarganya.

“Hak saya, hak istri saya, hak anak-anak saya untuk melakukan perjalanan di jalan Yudea dan Samaria lebih penting daripada hak untuk bergerak bagi orang Arab,” katanya, merujuk pada Tepi Barat dengan nama Ibrani dalam Alkitab.

Berbicara kepada Mohammad Magadli, pembawa acara televisi terkenal Israel-Arab yang berada di studio, Ben-Gvir menambahkan, “Maaf, Mohammad. Tapi itulah kenyataannya.”

Pernyataannya menuai kritik luas karena para komentator menganggapnya sebagai bukti tuduhan bahwa Israel berubah menjadi sistem apartheid yang berupaya mempertahankan hegemoni Yahudi dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.

Ungkapan “Maaf, Mohammad” menjadi bahan meme di media sosial karena para kritikus mengunggahnya bersamaan dengan video kekerasan Israel terhadap warga Palestina.

Supermodel Bella Hadid, yang ayahnya adalah warga Palestina dan merupakan pendukung vokal hak-hak Palestina, mengkritik komentar Ben-Gvir di Instagram, di mana ia memiliki hampir 60 juta pengikut.

“Tidak ada tempat, waktu, apalagi di tahun 2023 ini kehidupan yang satu harus lebih berharga dari kehidupan yang lain. Terutama karena etnis, budaya, atau kebencian murni mereka,” tulisnya dalam postingannya pada Kamis.

Hadid juga mengunggah video dari kelompok hak asasi manusia terkemuka Israel B'Tselem yang memperlihatkan tentara Israel di kota Hebron, Tepi Barat bagian selatan, mengatakan kepada seorang penduduk bahwa warga Palestina tidak diizinkan berjalan di jalan tertentu karena jalan tersebut diperuntukkan bagi orang Yahudi. “Apakah ini mengingatkan seseorang pada sesuatu?” dia menulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ben-Gvir menanggapi dalam sebuah pernyataan pada Jumat yang menyebut Hadid sebagai “pembenci Israel”. Ia hanya membagikan sebagian wawancara di akun media sosialnya untuk menggambarkan Hadid sebagai seorang rasis.

Kecaman Hadid senada dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina pada Kamis. Kemlu Palestina menyebut pernyataan Ben-Gvir sebagai “rasis dan keji” dan mengatakan bahwa hal tersebut “hanya menegaskan supremasi Yahudi rezim apartheid Israel.”

Israel menolak segala tudingan bahwa mereka menerapkan sistem apartheid terhadap warga Palestina.

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat selama 15 bulan terakhir, dengan seringnya serangan militer Israel, serangan jalanan warga Palestina, dan serangan pemukim Yahudi terhadap desa-desa Palestina. Sejak Januari, setidaknya 188 warga Palestina dan 35 orang di Israel tewas dalam permusuhan.

Ben-Gvir, anggota koalisi agama-nasionalis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sudah lama terbukti mendukung terorisme dan hasutan anti-Arab. Dia mengklaim pandangannya menjadi lebih moderat sejak bergabung dengan pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ben-Gvir pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teroris. Dia dikenal sebagai pengagum rabbi Meir Kahane, yang dilarang masuk Parlemen dan partai Kach-nya dicap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat sebelum dia dibunuh di New York pada 1990.

Kach ingin mencabut kewarganegaraan warga Palestina-Israel, memisahkan ruang publik Israel antara Yahudi dan non-Yahudi, serta melarang pernikahan antara Yahudi dan non-Yahudi. Sebelum terjun ke dunia politik, Ben-Gvir menggantungkan foto seorang pria Yahudi di ruang tamunya yang menembak mati 29 warga Palestina di Tepi Barat pada 1994.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah pada 1967. Israel terus memperluas lusinan permukiman yang dianggap ilegal oleh PBB dan sebagian besar negara, sebuah pandangan yang disengketakan oleh Israel.

Pilihan Editor: Polisi Sebut Aksi Pemukim Israel 'Terorisme Nasionalis', Menteri Ben-Gvir Marah

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

1 hari lalu

Seorang anak Palestina duduk diatas tembok bergambarkan gajah di kamp pengungsian Shati, kota Gaza, 19 Desember 2015. Shati menjadi simbol abu-abu kemiskinan yang duhini oleh 87.000 penduduk. AP/Hatem Moussa
Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.


Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

2 hari lalu

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyapa Presiden AS Joe Biden setibanya di Istana Al Salman, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka


Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

2 hari lalu

Massa melakukan aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat, 21 Mei 2021. Dalam aksi tersebut massa mendorong pemerintah Indonesia agar lebih tampil dalam memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras tindakan kekerasan oleh Israel. TEMPO/Muhammad Hidayat
Amerika Serikat Berlakukan Bebas Visa Bagi Warga Israel

Warga negara Israel bisa bebas mengunjungi Amerika Serikat tanpa harus memiliki visa.


Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

3 hari lalu

Pekerja Palestina memasuki penyeberangan Erez yang dibuka kembali ke Israel, setelah Israel mengakhiri larangan pekerja dari Gaza, di Kota Gaza 28 September 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Buka Penyeberangan Gaza, Ribuan Warga Palestina Kembali Kerja Setelah Dua Pekan

Sebelumnya, penutupan jalur dipicu oleh protes kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel.


5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

3 hari lalu

Warga menghadiri protes terhadap lonjakan kekerasan terkait kejahatan mematikan di komunitas Arab Israel setelah sebuah keluarga beranggotakan lima orang, ditembak mati di rumah mereka di Basmat Tab'un, Israel utara 27 September 2023. REUTERS /Ammar Awad
5 Orang dalam Satu Keluarga Arab Dibantai di Israel, Sudah 180 Korban Tahun Ini

Satu keluarga Arab, yang terdiri atas lima orang, tewas ditembak di rumah mereka di Israel, sehingga lebih dari 180 korban jatuh sepanjang tahun ini.


Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

4 hari lalu

Nayef al-Sudairi. REUTERS/Mohammed Torokman
Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

Pemerintah Arab Saudi, untuk pertama kali dalam tiga dekade terakhir, mengirim delegasinya ke wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel.


Normalisasi Hubungan Arab-Israel Sudah di Depan Mata, Bagaimana Nasib Palestina?

5 hari lalu

Bendera Israel dan Arab Saudi. Shutterstock
Normalisasi Hubungan Arab-Israel Sudah di Depan Mata, Bagaimana Nasib Palestina?

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan perdamaian sebelum rakyat Palestina memperoleh hak-haknya cuma khayalan.


Delegasi Arab Saudi Diharapkan Bertemu Mahmoud Abbas di Tepi Barat Pekan Ini

5 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, berada dalam urutan ke-46 dalam daftar 500 Muslim berpengaruh di dunia. REUTERS/Lucas Jackson
Delegasi Arab Saudi Diharapkan Bertemu Mahmoud Abbas di Tepi Barat Pekan Ini

Kunjungan ke Tepi Barat dijadwalkan setelah Arab Saudi dan Israel menyatakan normalisasi hubungan kedua negara semakin dekat.


Israel Serbu Tepi Barat, Dua Warga Palestina Dibunuh

7 hari lalu

Pejuang Palestina dari sayap bersenjata Hamas ambil bagian dalam parade militer untuk memperingati perang 2014 dengan Israel, di dekat perbatasan di Jalur Gaza tengah, 19 Juli 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel Serbu Tepi Barat, Dua Warga Palestina Dibunuh

Israel membunuh dua warga Palestina dalam penyerbuan di Tepi Barat pada Minggu pagi.


Israel Ucapkan Selamat Hari Nasional kepada Arab Saudi

7 hari lalu

Menara Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, menampilkan bendera Arab Saudi. [Mohammad Mustafa Khan/Khaleej Times]
Israel Ucapkan Selamat Hari Nasional kepada Arab Saudi

Ucapan Selamat dari Israel kepada Arab Saudi terjadi saat normalisasi hubungan kedua negara disebut para pemimpinnya kian dekat.