Ribuan Dokter Mogok
Ribuan dokter muda akhirnya memulai mogok massal untuk memprotes rencana pemerintah setelah menyerahkan surat pengunduran diri kolektif pada 20 Februari 2024. Pada hari awal mogok, beberapa pasien telah mengalami penundaan dalam operasi dan perawatan lainnya, meski belum terjadi gangguan besar pada layanan medis.
Pada hari kedua mogok, lebih dari 70 persen atau 8.816 orang dokter magang di rumah sakit umum dan dokter residen telah mengajukan pengunduran diri mereka. Menteri Pertahanan Shin Won-sik meminta rumah sakit militer untuk melayani pasien sipil ketika operasi di rumah-rumah sakit besar mulai terganggu.
Hari berikutnya, pemerintah memutuskan untuk memperluas layanan telemedis atau diagnosis jarak jauh di rumah sakit seluruh negeri karena khawatir sistem medis memburuk.
Pada 26 Februari, pemerintah Korea Selatan memberi waktu sampai akhir Februari 2024 bagi para dokter yang sedang mogok untuk kembali ke rumah sakit atau mereka menghadapi risiko dihukum.
Mogok massal berlanjut hingga akhirnya polisi Korea Selatan menggerebek sejumlah kantor pimpinan dan eks pimpinan ikatan dokter yang dituduh melanggar Undang-undang Kedokteran pada Jumat, 29 Februari 2024.
Penggerebekan tersebut merupakan tindak lanjut dari laporan Kementerian Kesehatan yang mengajukan pengaduan ke polisi terhadap anggota-anggota KMA yang dituduh menghasut pengunduran diri massal para dokter.
Sekitar delapan ribu dokter masih melanjutkan mogoknya meski sudah lewat tenggat waktu yang diberikan pemerintah. Sementara 294 dari sekitar 9.076 dokter yang mogok telah kembali bekerja per 1 Maret 2024.
YONHAP NEWS AGENCY | REUTERS
Pilihan editor: Dunia Tuntut Penyelidikan Tentara Israel yang Tembaki Warga Gaza Antre Bantuan