TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik bahwa pihaknya akan menahan senjata-senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah yakni wilayah di selatan Gaza. Sampai berita ini diturunkan, upaya negosiasi gencatan senjata di Kairo masih diupayakan yang kemungkinan akan berlangsung sampai Kamis, 9 Mei 2024, waktu setempat.
“Saya telah memperjelas jika mereka (Israel) sampai ke Rafah, saya tidak akan mensuplai senjata,” kata Biden, yang mengaku sudah berulang kali meminta Israel agar melindungi warga sipil di Rafah, Rabu, 8 Mei 2024, dalam wawancara dengan CNN.
Dalam kesempatan itu, Biden juga mengakui bom-bom yang diberikan Amerika Serikat ke Israel telah menewaskan warga sipil dalam perang Gaza yang sudah berkecamuk selama tujuh bulan. Serangan Israel ke Gaza ditujukan untuk menumpas anggota Hamas.
Ucapan Biden itu adalah yang paling keras hingga meningkatkan tekanan ke Israel untuk menahan diri dari penyerangan penuh ke Rafah, tempat di mana ratusan ribu warga Palestina berusaha berlindung setelah wilayah utara Gaza diserang. Belum ada komentar dari Tel Aviv terkait ucapan Biden itu, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatan operasi militer di Rafah akan tetap jalan. Dia bersikukuh harus mengalahkan anggota Hamas yang bercokol di sana.
Israel sementara itu masih melepaskan tembakan ke selatan Gaza setelah pindah dari wilayah perbatasan Rafah – Mesir pada Selasa, 7 Mei 2024. Serangan pada Selasa kemarin telah melumpuhkan rute paling vital bagi masuknya bantuan kemanusiaan.
Presiden Biden berada dalam tekanan dari politikus di Partai Demokrat dan gelombang unjuk rasa mahasiswa pro-Palestina yang menuntut agar Israel jangan menyerang Rafah. Dukungan Biden ke Israel telah menjadi sebuah beban politik seiring ambisi Biden yang mencalonkan diri lagi untuk menjadi orang nomor satu di Negeri Abang Sam.
Amerika Serikat sejauh ini telah menjadi penyuplai terbesar senjata ke Israel, di mana pengiriman dilakukan setelah pecah serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas hingga memancing Israel melancarkan serangan balasan ke Gaza. Biden beralasan senjata-senjata dari Amerika Serikat ini untuk pertahanan Israel. Pengiriman seperti Iron Dome anti-sistem rudal, akan dilanjutkan.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini