TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Brasil pada Rabu, 8 April 2024, menghentikan sementara operasi penyelamatan warga dari banjir bandang yang melanda negara bagian Rio Grande do Sul, wilayah selatan Brasil. Hujan lebat, petir dan angin kencang telah memperburuk lokasi bencana yang setidaknya telah menewaskan 100 orang dan membuat 163 ribu orang mengungsi ke tempat-tempat penampungan.
Banjir bandang yang terjadi sejak akhir pekan lalu, disebabkan banjir hujan lebat yang tidak biasanya. Air bah telah merusak jalan raya dan sejumlah jembatan di negara bagian Rio Grande do Sul, yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina.
“Kami sudah kehilangan segalanya. Sangat menyedihkan ketika kami melihat Kota Porto Alegre, rumah kami yang tergenang air. Rasanya seperti kiamat, dunia berakhir,” kata Adriana Freitas, warga yang tinggal di Ibu Kota Porto Alegre, di mana sungai Guaiba meluap hingga ketepian dan menggenangi jalan di kota-kota.
Setidaknya 128 orang masih dinyatakan hilang. Otoritas pertahanan negara bagian Rio Grande do Sul mendesak warga yang tinggal dekat laguna Patos di selatan Ibu Kota Porto Alegre, segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
Tentara Brasil menggunakan kendaraan lapis baja amphibi, menyelamatkan warga dari banjir di Canoas, wilayah utara Porto Alegre. Di wilayah itu, ketinggian air mencapai tiga meter sehingga transportasi hanya bisa menggunakan perahu karet.
Wartawan Reuters ada satu tim relawan lokal menyelamatkan sekitar 20 ekor anjing liar dari lantai dua sebuah pabrik terbengkalai. Para relawan itu juga memberikan makanan pada anjing-anjing itu.
Balai Kota Porto Alegre pada Rabu, 8 Mei 2024, memperingatkan tim penyelamat dari warga sipil agar menghentikan kegiatan sementara. Pasalnya diperkirakan masih akan turun hujan lebat disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
Di wilayah pinggir Porto Alegre, Eldorado do Sul, sopir traktor bernama Daniel Farias mengatakan sudah menghabiskan waktu berhari-hari mengangkut orang-orang dan memindahkannya ke tempat yang aman, termasuk hewan peliharaan.
“Saya tinggak di traktor ini bersama anak-anak saya untuk menyelamatkan diri dari bencana ini. Kami yakin kita bisa melalui ini semua,” kata Farias yang kelelahan dan mengaku kurang tidur.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini