TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia, Rabu, 1 November 2023, dibuka dengan AS yang menolak serangan Israel ke Gaza disamakan dengan invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintahan Biden bahkan mengecam perbandingan tersebut.
Berita kedua datang dari Yaman. Pemerintahan Houthi telah melepas beberapa drone dan rudal ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina.
Yang terakhir dalam deretan tiga berita teratas ini adalah tentang serangan balasan Ukraina. Ketika banyak yang menilai serangan balasan yang dijanjikan Ukraina berjalan lambat, Zelensky mengatakan "Kita hidup di dunia yang terlalu cepat terbiasa dengan kesuksesan.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya:
AS Tolak Serangan Israel ke Gaza Disamakan dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Meski Jumlah Korban Hampir Sama
Pemerintahan Biden mengecam perbandingan Israel dengan Rusia karena karena jumlah korban sipil di Jalur Gaza dengan cepat mendekati jumlah warga Ukraina yang tewas akibat serangan Moskow sejak perang itu dimulai Februari 2022, demikian dilaporkan laman Politico, 30 Oktober 2023.
Sampai Selasa, 31 Oktober 2023, korban warga sipil di Gaza sudah mencapai 8 ribu orang sedangkan di pihak Israel 1.400 orang. Sementara warga sipil Ukraina yang menjadi korban sekitar 9.600 orang.
Selanjutnya, baca di sini.
Kelompok Houthi di Yaman Serang Israel untuk Bela Palestina
Pemerintah Houthi di Sanaa, Yaman, pada Selasa, 31 Oktober 2023, mengkonfirmasi telah meluncurkan beberapa drone dan rudal ke Israel sebagai bentuk dukungan ke Palestina. Dukungan ini akan terus berlanjut. Setidaknya satu rudal terbang melintasi wilayah udara Arab Saudi sehingga membuat pertahanan udara Kerajaan Arab Saudi bersiaga.
“Angkatan Bersenjata kami telah melepaskan rudal balistik dan rudal cruise serta sejumlah drone dalam jumlah yang cukup besar untuk mengincar beberapa target di wilayah yang diduduki Israel,” kata Yahya Saree, Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman.
Selanjutnya, baca di sini.
Serangan Balasan Ukraina Tak Sesuai Harapan, Ini Kata Zelensky
Serangan balasan Ukraina untuk mengusir Rusia tidak berjalan seperti harapan. Garis depan yang luas di timur dan selatan Ukraina hanya bergerak sedikit dalam satu tahun terakhir, sehingga memicu kritik dan ketidaksabaran di antara beberapa sekutu Kyiv di Barat.
Presiden Volodymyr Zelensky minta pendukungnya bersabar. "Kita hidup di dunia yang terlalu cepat terbiasa dengan kesuksesan. Ketika invasi besar-besaran dimulai, banyak orang di seluruh dunia tidak percaya bahwa Ukraina akan bertahan," katanya dalam pidato video malamnya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Selanjutnya, baca di sini.
Pilihan Editor: Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan