Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tenggat Waktu Berakhir, Warga Afghanistan Tak Berdokumen Tinggalkan Pakistan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Warga Afghanistan menunggu dengan barang-barang mereka untuk menyeberang ke Afghanistan, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada imigran tidak berdokumen untuk pergi, di Gerbang Persahabatan Penyeberangan Perbatasan Chaman di sepanjang Perbatasan Pakistan-Afghanistan di Provinsi Balochistan, di Chaman, Pakistan 31 Oktober 2023.  REUTERS/Abdul Khaliq Achakz
Warga Afghanistan menunggu dengan barang-barang mereka untuk menyeberang ke Afghanistan, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada imigran tidak berdokumen untuk pergi, di Gerbang Persahabatan Penyeberangan Perbatasan Chaman di sepanjang Perbatasan Pakistan-Afghanistan di Provinsi Balochistan, di Chaman, Pakistan 31 Oktober 2023. REUTERS/Abdul Khaliq Achakz
Iklan

TEMPO.CO, JakartaWarga Afghanistan yang kembali ke tanah air mereka yang dikuasai Taliban merupakan sebagian besar dari 140.000 imigran tidak berdokumen yang meninggalkan Pakistan, kata para pejabat pada Rabu, 1 November 2023, beberapa jam sebelum berakhirnya tenggat waktu untuk meninggalkan Pakistan atau menghadapi pengusiran.

Pakistan mengatakan mulai Kamis pihaknya akan melancarkan upaya untuk menangkap dan mengusir orang-orang tersebut setelah menetapkan batas waktu pada Oktober untuk mulai mengusir semua imigran tidak berdokumen, termasuk ratusan ribu warga Afghanistan.

Seorang pejabat senior di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan mengatakan sekitar 104.000 warga negara Afghanistan telah meninggalkan wilayah tersebut melalui penyeberangan perbatasan utama Torkham selama dua minggu terakhir.

“Beberapa dari mereka telah tinggal di Pakistan selama lebih dari 30 tahun tanpa bukti pendaftaran apa pun,” kata Nasir Khan, wakil komisaris wilayah tersebut.

Jumlah yang belum diketahui juga telah meninggalkan perbatasan Chaman di provinsi barat daya Balochistan.

Namun, Kementerian Dalam Negeri Pakistan menyebutkan jumlah tersebut lebih tinggi, dengan menyatakan bahwa 140.322 orang yang tinggal secara ilegal telah meninggalkan negaranya.

"Proses untuk menangkap orang asing... untuk dideportasi telah dimulai pada 1 November," katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pemulangan secara sukarela masih akan didorong.

Dari lebih dari 4 juta warga Afghanistan yang tinggal di Pakistan, pemerintah memperkirakan 1,7 juta orang tidak memiliki dokumen.

Banyak yang melarikan diri dari Afghanistan selama puluhan tahun konflik internal sejak akhir tahun 1970an, sementara pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban setelah penarikan AS pada tahun 2021 menyebabkan eksodus lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun Pakistan telah mengambil sikap garis keras, dengan mengatakan bahwa warga negara Afghanistan berada di balik serangan militan, penyelundupan dan kejahatan lainnya di negara Asia Selatan tersebut.

Kabul telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

Kedutaan besar negara-negara Barat, PBB dan kelompok hak asasi manusia telah melakukan protes, mendesak Pakistan untuk mempertimbangkan kembali.

Di ibu kota Afghanistan, pemerintahan Taliban meminta semua negara yang menampung pengungsi Afghanistan memberi mereka lebih banyak waktu untuk mempersiapkan repatriasi.

“Kami menyerukan kepada mereka untuk tidak mendeportasi warga Afghanistan secara paksa tanpa persiapan, melainkan memberi mereka cukup waktu dan negara-negara harus menggunakan toleransi,” katanya dalam sebuah postingan mengenai warga Afghanistan di Pakistan dan di tempat lain di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Hal ini meyakinkan warga Afghanistan yang meninggalkan negaranya karena kekhawatiran politik bahwa mereka dapat kembali dan hidup damai di Afghanistan.

REUTERS

Pilihan Editor: Pengungsi Palestina Pertama Tinggalkan Gaza di Tengah Serangan Intensif Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

42 menit lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

58 menit lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Humza Yousaf mengambil sumpah saat ia dilantik sebagai Menteri Pertama Skotlandia di Court of Session, Edinburgh pada 29 Maret 2023. Yousaf, yang menggantikan Nicola Sturgeon sebagai ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP), adalah Muslim pertama yang memimpin partai besar Inggris. Jane Barlow/Pool via REUTERS
Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Sejumlah imigran melintasi pagar pembatas saat memasuki area Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan antara Inggris dan Prancis di Calais, Prancis, 29 Juli 2015. Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel. REUTERS/Pascal Rossignol
Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

11 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

17 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

27 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

29 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.